KALTENGLIMA.COM - Pemerintah menargetkan pembangunan 8.200 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur penyelenggara program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah terpencil sebagai bagian dari upaya memperluas akses gizi masyarakat.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa total pembentukan SPPG ditargetkan mencapai 20.000 unit hingga akhir Desember 2025.
Dari jumlah tersebut, 4.700 unit saat ini sedang dalam proses pembangunan, sementara sekitar 170 unit diperkirakan rampung pada Desember, dengan cakupan penerima manfaat kurang dari 3 juta orang di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kolonel Agussalim Tuo Pamit, Letkol Inf. Nurwahid Resmi Jabat Dandim 1013/Mtw
Dadan optimistis seluruh dapur MBG dapat diselesaikan dalam dua bulan ke depan, sehingga pada Januari–Februari 2026 seluruh SPPG sudah beroperasi.
Dengan demikian, pada Maret atau April 2026 ditargetkan sebanyak 82,9 juta masyarakat sudah dapat memperoleh layanan program MBG. Hingga saat ini tercatat 16.630 SPPG telah beroperasi, namun baru 3.223 di antaranya yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa percepatan penerbitan SLHS akan dilakukan menyusul diberlakukannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis.
Baca Juga: KPK Dalami Dugaan Dana Non-Budgeter dalam Proyek Pengadaan Iklan Bank BJB
Ia menyebut terdapat 13 peraturan turunan yang sedang disesuaikan, termasuk percepatan pembangunan SPPG di wilayah 3T serta pemenuhan tenaga ahli gizi untuk mendukung keberlanjutan program.