Karena pidato tersebut, seornag pejabat sempat turun dan memperingati Rasuna Said untuk berhati-hati dalam bertutur kata.
Baca Juga: Kasus Korupsi, Bupati Bogor Nonaktif Ade Yasin Dituntut Tiga Tahun Penjara
Namun, dengan keyakinannya, Rasuna Said melanjutkan dengan menyatakan Permi akan memperlakukan semua orang Indonesia baik yang muslim maupun tidak dengan adil sesuai dengan Al-Qur’an.
Dalam pidato tersebut, Rasuna mengatakan, “Kita harus mencapai kemerdekaan Indonesia, kemerdekaan harus datang,” ucapnya pada sekitar 1000 masyarakat.
Mendangar pidato Rasuna Said tersebut membuat Belanda khawatir. Setelah sekitar kurang dari sebulan pasca pidato Rasuna Said di Payakumbuh, ia ditangkap.
Baca Juga: Skuad Garuda Nusantara Siap Tempur Lawan Timor Leste
Rasuna Said didakwa karena telah melanggar pasal 153 dan 154 kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan menyebarkan kebencian.
Pasal ini sebenarnya ditunjukkan kepada mereka yang menganggu ketertiban umum atau menyatakan kebencian terhadap pemerintah Hindia Belanda.
Rasuna Said ditahan hingga pada 28 Desember 1932 dan ia menjadi perempuan pertama yang didakwa dengan pasal tersebut.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ungkap 4 Amalan Pembuka Pintu Rezeki dari Segala Arah
Meskipun harus mendekam dipenjara, Rasuna Said tidak menyesal dan mengirimkan surat ke dewan Permi yang berisi, “Kami berjuang demi kayakinan! Jika kita menang dalam perjuangan kita, kita akan mendapatkan dua manfaat. Pertama, Indonesia akan merdeka. Kedua, surga seperti yang dijanjikan Tuhan. Dan jika kita gagal – tetapi kita tidak diizinkan - maka memang Indonesia bebas tidak akan tercapai, tetapi surga masih menunggu. Ini adalah keyakinan kami!”.
Kisah Rasuna Said didengar banyak orang. Orang-orang dari Sumatera Barat berbondong-bondong datang ke Payakumbuh untuk menyaksikan persidangan Rasuna Said.
Selama pemeriksaan di persidangan pun ia tidak sekalipun menjawab dengan ragu.
Baca Juga: Beragam Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Tubuh, Simak Penjelasannya
Ketika ditaya apa maksud dari perkataan “Salam bahagia untuk putra-putrinya yang belum merdeka, tetapi akan merdeka, dan pemerintah Belanda akan lenyap,” Rasuna Said menjawab, “Cepat atau lambat akan mencapai kemerdekaan. Saya tahu, dan seluru dunia tahu, bahwa setiap orang berhak atas kemerdekaan. Juga jelas bahwa ketika tiba saatnya Indonesia merdeka, maka pemerintah Belanda yang berkuasa sekarang akan hilang, jatuh sendiri.”.