Melihat betet kebingungan, sang pemuda melanjutkan. ”Mereka sok tidak tahu bahwa lembaga-lembaga survei bisa saja keliru. Masak musim harga-harga naik dan beli minyak goreng antre seperti mengular begini hasil surveinya ’masyarakat semakin puas terhadap kerja government’.”
”Hmmm, sebentar. Kalau keliru kok semua lembaga suvei hasilnya begitu?”
”Ya keliru berjemaah kan juga bisa to…?”
”Mungkin malah betul berjemaah, Tet, tapi surveinya dilakukan sebelum harga-harga bernaikan…. Hmmm… Jadi, Tet, soal survei ini adalah soal yang masyarakat sok tidak tahu? Terus, yang masyarakat sok tahu yang soal mana?”
”Sok tahu bahwa kami tidak mendaftar jadi pelatih akting gegara istilah ’guru akting’, bukan ’coach akting’. Bukan itu. Kami tidak mendaftarkan sebab masih sibuk latihan antre. Bangsa ini adalah bangsa yang tidak bisa antre. Sekarang kami bersyukur dikasih kesempatan berlatih antre beli minyak goreng. Terima kasih, para pemimpin negeri.” (*)
SUJIWO TEJO
Artikel ini pertama kali terbit di laman https://www.jawapos.com/minggu/talijiwo-sudjiwo-sedjo/27/02/2022/minyak-bpjs-dan-jht-digoreng-betet/