kaltenglima.com – Polemik soal Ibu Kota Nusantara (IKN) seakan tiada ada habisnya. Pemerintah dan DPR sudah mengesahkan UU tentang ibu kota baru. Bahkan beberapa hari lalu dilanjutkan dengan pelantikan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN.
Tetapi pihak yang kontra argumennya terus mempertanyakan kebijakan tersebut. Berbagai argumen diajukan pihak-pihak yang menolak pemindahan ibu kota negara.
Menyikapi sikap pro dan kontra, Wakil Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) Marsudi Syuhud ikut angkat bicara. Dia menilai perpindahan IKN dari Jakarta ke Kaltim merupakan kebijakan yang diambil pemerintah demi kemaslahatan umat.
Marsudi menambahkan, konsep berpindah kota telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW yang hijrah dari Makkah ke Madinah.
Kala itu, Nabi Muhammad SAW membangun Kota Madinah bersama para sahabat tanpa melupakan Makkah yang menjadi kota kelahirannya.
Menurut Marsudi, hal itu patut dicontoh oleh bangsa Indonesia saat IKN berpindah dari DKI Jakarta ke Kaltim.
"Artinya sebagai bangsa Indonesia, kita harus juga mencintai daerah DKI Jakarta sekaligus mencintai Kalimantan sebagai IKN baru. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW,”kata Marsudi.
Menanggapi pro dan kontra yang muncul di tengah masyarakat atas perpindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Marsudi menganggapnya sebagai hal yang biasa terjadi.
"Bagi saya, karena tugas negara adalah membangun, sesungguhnya urusan negara dalam hal membangun (IKN di Kaltim) adalah keharusan," sebutnya seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.com (PR) edisi Jumat (11/3/2022).
Marsudi sadar, masyarakat yang kontra dengan perpindahan IKN pasti punya banyak pertimbangan.
Namun, di sisi lain, masyarakat juga perlu mengetahui bahwa pemerintah telah memikirkan banyak sekali aspek sebelum akhirnya memutuskan untuk membangun IKN di Kalimantan Timur.
Secara garis besar, Marsudi menyoroti 2 manfaat dalam pembangunan. Pertama, pembangunan untuk memakmurkan daerah. Kedua, pembangunan untuk memajukan perekonomian.
IKN Nusantara bertujuan untuk membangun dan menciptakan pemerataan ekonomi sehingga tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.
Kedua, penetapan Kalimantan sebagai IKN baru menurutnya sudah sangat tepat lantaran berada di tengah wilayah Indonesia.