Arab Saudi Beri Indonesia Tambahan 10.000 Kuota Jamaah Haji

photo author
- Sabtu, 25 Juni 2022 | 12:28 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad. (Hajiumrahnews.com) (Hajiumrahnews.com)
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad. (Hajiumrahnews.com) (Hajiumrahnews.com)

KALTENGLIMA.COM - Kabar gembira bagi umat muslim Indonesia. Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan 10.000 kuota jamaah haji pada musim haji 2022.

Hal ini disampaikan langsung oleh Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad di Makkah.

"Iya tahun ini penambahan kuota 10.000," kata Abdul Aziz Ahmad, seperti dilansir Pikiran Rakyat (jaringan media kaltenglima.com) pada Jumat (24/6/2022).

Baca Juga: Gelar Nobar Piala Dunia 2022 Tanpa Izin Bisa Didenda Rp1 Miliar dan Kurungan Penjara 4 tahun

Menurut dia pemberian kuota haji tambahan kepada Indonesia sudah merupakan tradisi, karena Pemerintah Arab Saudi selalu memberikan tambahan hampir setiap tahun.

Aziz menambahkan, pada tahun 2019 indonesia juga ada penambahan kuota sebanyak 10.000. Penambahan kuota sudah beberapa kali dan jumlah 10.000 itu biasa diberikan.

Baca Juga: Ketagihan Main Judi Online, Suami Istri Kompak Mencuri


"Sebetulnya itu tradisi ya. Pemerintah Saudi memberikan tambahan kuota hampir tiap tahun, kuota 10.000 itu hampir tiap tahun," kata dia.

Sebelumnya kuota haji Indonesia sebanyak 100.051, dengan adanya kuota tambahan itu akan bertambah.

Sementara itu, untuk teknis pembagian kuota tambahan tersebut, Azis menyerahkan ke pemerintah pusat.

"Sebetulnya kalau jumlah itu katakan dua minggu sebelumnya mungkin itu masuk dalam kuota yang sekarang. Cuma kan karena secara teknis memerlukan proses yang agak panjang dan mungkin juga penambahan pendanaan," tambah dia.

Soal biaya masyair atau puncak haji yang sebelumnya ada kenaikan, untuk mendapatkan penambahan dana harus melalui proses dan izin DPR.

"Kalau penambahan untuk mendapatkan uang katakanlah uang dari mana sumbernya, dari BPKH harus melalui DPR. Padahal kan DPR sedang reses sekarang. Tidak mungkin kan. Hal-hal teknis seperti mungkin tidak terantisipasi oleh pemerintah Saudi karena berbeda cara pendekatannya," ujar Abdul Azis.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X