KALTENGLIMA.COM - Tragedi Kanjuruhan, Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 menyebabkan ratusan nyawa melayang termasuk korbannya masih anak-anak.
Tragedi Kanjuruhan kini menyisakan luka mendalam bagi pecinta bola seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Baim Wong Meminta Maaf Terkait Konten Prank KDRT, Warganet: Pembelajaran Mulu, Pinter Kaga
Tragedi Kanjuruhan itu terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya itu menyebabkan ratusan nyawa melayang.
Tak hanya orang dewasa yang menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut, tetapi juga puluhan anak berusia belia.
Baca Juga: Konten Prank KDRT Dinilai Sebagai Pembodohan Masyarakat, Baim Wong dan Paula dilaporkan Ke Polisi
"Tiga puluh tiga anak meninggal dunia (terdiri atas 8 anak perempuan dan 25 anak laki-laki, dengan usia mereka antara 4 sampai 17 tahun," katanya, Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nahar pada Senin 3 Oktober 2022 melansir pikiran-rakyat.com.
Baca Juga: Piala Asia Futsal 2022 : Kalahkan Taiwan, Timnas Indonesia Bentrok Jepang di Perempat Final
Ia merinci, untuk jumlah anak yang mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit masih belum diketahui pasti. Nahar menyebut, pihaknya masih terus melakukan proses konfirmasi data.
"Kami masih terus melengkapi datanya," ujarnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap korban tragedi Kanjuruhan, khususnya korban anak dan perempuan. ***
Artikel Terkait
Jarang Diketahui, Berikut 5 Manfaat Buah Ara bagi Kesehatan
Sah, Anies Baswedan Capres NasDem di Pemilu 2024
Intip, Manfaat Kopi Untuk Kesehatan Jantung
Tragedi Kanjuruhan : Pengakuan Penjual Dawet di Lokasi Kejadian, Lihat Polisi Dipukuli Oleh Suporter Mabuk
Hati-hati Berbahaya, Konsumsi Mie Instan Campur Nasi