KALTENGLIMA.COM - Bocah 11 tahun asal Malang, Jawa Timur, M Alfiansyah yang bercita-cita menjadi seorang polisi, harus terima kenyataan ayah dan ibunya sudah tidak lagi bersamanya.
Bagaimana tidak sang ayah dan ibunya bocah malang itu, tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, saat kericuhan terjadi hingga membuatnya kini menjadi anak yatim piatu.
Baca Juga: Amalan Dahsyat Penghapus Dosa Sekeluarga Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Kedua orang tua bocah malang, M Yulianton (40) dan Devi Ratna Sari (30) meninggal dunia saat akan keluar dari Stadion Kanjuruhan pintu 14.
Hal ini dikisahkan M Alfiansyah didampingi pamannya, Doni (43) saat kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 : Menanti Kejutan Aksi Juara Bertahan Les Bleus
Alfiansyah mengisahkan pada saat kejadian ayah dan ibunya berusaha keluar dari dalam stadion. Ia juga mengaku sempat terjatuh.
Akan tetapi ia kemudian berdiri dan bergegas keluar. "Waktu saya mau ke bawah terjatuh, terus saya langsung berdiri. Itu masih bersama ayah dan mama. Setelah saya berdiri saya didorong dari belakang dan melihat ayah terjatuh," ujarnya dillansir dari pikiran-rakyat.com.
Saat hendak keluar stadion, ia mengaku tidak merasa berdesak-desakan. "Saya keluar sendiri, berjalan. Berjalan aja biasa sampai keluar," katanya.
Baca Juga: Eunchae LE SSERAFIM Terpapar Positif COVID-19 dan Akan Absen dari Acara The Fact Music Awards 2022
Pamannya Doni mengatakan bahwa alasan orang tua Alfiansyah pergi menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya, karena M Yulianton ingin membahagiakan istri dan anaknya.
"Istrinya dan anaknya itu baru pertama kali ke stadion. Ayah Alfiansyah sempat mengatakan, bahwa ia ingin membahagiakan anakjya. Ternyata malah menyenangkan anak yang terakhir kalinya," ujarnya.
Baca Juga: Hati-hati Berbahaya, Konsumsi Mie Instan Campur Nasi