Bocah Kelas 2 SD di Malang dikeroyok 7 Orang Kakak Kelasnya Hingga Koma

photo author
- Kamis, 24 November 2022 | 16:10 WIB
Bocah kelas 2 SD di Malang di aniaya kakak kelasnya yang berjumlah 7 orang hingga koma (Instagram @infomalangan)
Bocah kelas 2 SD di Malang di aniaya kakak kelasnya yang berjumlah 7 orang hingga koma (Instagram @infomalangan)

Usai mengalami hal tersebut, kondisi korban semakin parah, ia mengalami sakit perut, muntah-muntah, dan merasakan sakit kepala yang membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Donghan dan Seokhwa Wei Alami Kecelakaan Mobil

“Berdasarkan keterangan keluarga, korban mendapat penganiayaan dengan cara ditendang di bagian kepala dan dada. Namun saat ini masih proses visum, dan hasilnya belum keluar. Nanti hasil visum yang akan menjelaskan secara lengkap,” ungkap Iptu Ahmad.

Iptu Ahmad juga menjelaskan, bahwa sang korban dianiaya oleh kakak kelasnya sekitar sebanyak enam hingga tujuh orang.

“Mereka rata-rata kelas 6 SD. Hari ini, Rabu, mereka sudah dipanggil ke Polres Malang untuk menjalani pemeriksaan,” sambungnya.

Baca Juga: Timnas Spanyol Bantai Habis Kosta Rika, Ukir Kemenangan Skor 7 - 0

Menurut ayah korban, Edi Subandi, anaknya memang kerap menjadi bahan penganiayaan oleh pelaku sejak masih di bangku kelas 1 SD.

“Motifnya pemalakan. Jadi uang saku anak saya itu kan Rp6.000 per harinya. Kemudian diminta oleh kakak kelasnya itu Rp5.000, jadi anak saya hanya jajan dengan uang yang tinggal Rp1.000.” ucapnya ketika di Polres Malang. Dilansir dari bicaraberita.com dengan judul berita Usai sakit tifus, bocah kelas 2 SD asal Malang ini malah dipalak dan dikeroyok 7 kakak kelasnya hingga koma.

Usai kejadian tersebut, korban masih dalam keadaan sakit pasca menderita tifus yang membuatnya tidak berangkat sekolah cukup lama.

Baca Juga: Manfaat Meminum Kopi Yang Belum Banyak Diketahui Dan Baik Untuk Kesehatan Tubuh

Akan tetaoi saat tiba dirumah dan diantarkan oleh seorang kakek pencari rumput, korban bercerita bahwa dirinya dianiaya oleh kakak kelasnya.

“Menurut pengakuan anak saya, pada saat di parkiran itu, ia diseret tiga atau empat anak, kita kurang jelas, yang jelas diseret ke Bendungan Sengguruh yang berada di depan sekolah. Dianiaya di situ dengan cara ditendang kepalanya, dadanya, yang menyebabkannya sesak napas,” ujar ayah korban.

Pada keesokan harinya, korban izin tidak masuk sekolah kembali karena mengalami muntah-muntah dan mengeluh kepalanya pusing.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pemuda di Murung Raya Edar Sabu, Ini Identitasnya

Setelah beberapa hari, pusing yang dialami korban juga tidak kunjung mereda kali ini juga disertai kejang-kejang di tubuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X