Dan untuk tindak lanjutnya, Bony menginginkan peran aktif dari pemerintah dan instansi teknis dengan segera mengunjungi desa-desanya.
"Sebagai tanggapan, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, Luthfy Pary, buka suara.
Luthfy menganggap bahwa munculnya pulau baru tersebut tampak mirip dengan fenomena 'mud volcano'.
Baca Juga: Setelah Satu Tahun Lebih Menjadi, Jang Wonyoung IVE Dikabarkan Mundur Jadi MC ‘Music Bank’
Hanya saja, Luthfy belum dapat memberikan informasi lebih rinci karena perlu melakukan studi yang lebih dalam.
"Kami masih belum memperoleh informasi yang cukup, apakah fenomena itu benar-benar alami atau disebabkan oleh dampak dari gempa," katanya.
Akibat gempa, sebanyak 92 rumah di Kepulauan Tanimbar dilaporkan rusak akibat gempa bermagnitudo 7,9.
Dilansir Kaltenglima.com dari Gerbang Nalar dengan judul Warga Pilih Mengungsi Akibat Muncul Pulau Baru di Tanimbar Maluku Seusai Terjadinya Gempa, BMKG Buka Suara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku menyampaikan detailnya, yaitu 80 unit rumah rusak ringan, 4 unit rumah rusak sedang, dan 8 unit rumah rusak berat.
Baca Juga: Disdikbud Mura Berikan Penghargaan Untuk Atlet Catur Junior Rafa Firjatullah
Selain rumah, kerusakan juga terjadi pada beberapa fasilitas umum di Kepulauan Tanimbar, termasuk kantor bupati, SMA Negeri 1 Tanimbar, SMP Kristen Saumlaki, dan tribun lapangan Mandriak.
Laporan juga menyatakan bahwa di Kabupaten Maluku Barat Daya, 9 rumah warga rusak berat dan 23 rumah lain rusak ringan akibat gempa.
Dalam Kabupaten Maluku Barat Daya, sebagian besar kerusakan dilaporkan terjadi di Desa Watuwei dan Letmasa, Kecamatan Dawelor Dawera.
Baca Juga: Viral, Pasangan Pengantin di Pati Melangsungkan Pernikahan Di Tengah Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kepulauan Tanimbar saat ini masih melakukan pendataan di lokasi-lokasi yang terdampak gempa untuk mengetahui jumlah korban jiwa dan jumlah orang yang mengungsi ke tempat yang lebih aman.***
(Zainiatul Karima/Gerbangnalar)