KALTENGLIMA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) langsung angkat bicara terkait temuan dua kasus baru gagal ginjal pada anak.
Dua kasus baru gangguan gagal ginjal akut itu dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Baca Juga: Dito Mahendra Telah Hadir Penuhi Panggilan KPK Sebagai Saksi
Maka dengan begitu Kemenkes meminta kepada daerah lainnya untuk aktif memantau terkait temuan kasus baru gagal ginjal pada anak,
“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek,” ujar juru bicara Kemnakes dari situs resminya.
Satu kasus GGAPA terkonfirmasi merupakan anak berusia 1 tahun, awalnya anak tersebut mengalami demam pada (25/01/2023), lalu diberikan obat sirup penurun demam di Apotek.
Baca Juga: Horee! Insentif Guru 2023 Bakal Cair, Ini Daerah yang Mendapatkan
Kemudian pada (28/01/2023), pasien tersebut mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria) sehingga dibawa ke Puskesmas.
Dikarenakan ditemukan gejala GGAPA maka pasien tersebut dirujuk ke RSCM, namun ditolak keluarga dan dibawa pulang paksa.
Pada tanggal (1/2/2023), pihak keluarga pun membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan ke IGD hingga kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole.
Setelah 3 jam mendapatkan perawatan dan terapi di RSCM, namun pasien dinyatakan meninggal pukul 23.00 WIB.
Baca Juga: Konser Dewa 19 di JIS, Menuai Banyak Keluhan
Kasus lainnya masih merupakan suspek, anak tersebut berusia tujuh tahun. Diketahui ia mengalami demam sejak (26/01/2023), lalu diberikan obat penurun panas secara mandiri.