Dalam suasana yang mulai negatif, menurutnya keputusan untuk berpisah memang tidak bisa dihindari, meski terasa mengecewakan bagi tim pelatih yang ingin berproses lebih lama bersama skuad Garuda.
Baca Juga: Air Hujan Jakarta Penuh Mikroplastik? Begini Penjelasan Ilmuwan IPB
Secara keseluruhan, komentar Pastoor mencerminkan realita pahit yang dihadapi timnas: antara ambisi tinggi dan kesiapan yang belum memadai.
Ia tidak menyalahkan individu, tapi lebih kepada sistem yang belum stabil dalam membangun fondasi sepak bola nasional.
Kritiknya menjadi pengingat bagi federasi untuk menyusun rencana jangka panjang yang realistis dan memberi waktu cukup bagi proses pembinaan.
Artikel Terkait
Anggota DPRD Barut Hasrat Tolak Mekanisme Kompensasi Lahan Melalui Kepala Desa, Desak Penghentian Sementara Tambang
Upaya Selundupkan 100 Paket Ganja dari Papua Nugini Berhasil Digagalkan Ditpolair
Gunung Lokon Tomohon Kini Berstatus Waspada Usai Aktivitas Mereda
Pencarian Kapal Ambulans di Selat Makassar Resmi Dihentikan, 3 Korban Belum Ditemukan
Banjir Rendam Siak Riau, Ratusan Keluarga di 4 Desa Terpaksa Mengungsi