KALTENGLIMA.COM - Alex Pastoor, mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, akhirnya angkat bicara usai resmi dilepas oleh PSSI menyusul kegagalan tim lolos ke Piala Dunia 2026.
Dalam siniar Rondo Ziggo Sport, Pastoor mengungkapkan bahwa target yang dibebankan kepada tim kepelatihan terlalu berat sejak awal.
Ia menyebut bahwa Indonesia belum memiliki kapasitas yang cukup untuk bersaing di level internasional menghadapi tim-tim kuat seperti Arab Saudi dan Irak.
Baca Juga: Manisnya Mangga Sering Dihindari Penderita Diabetes, Benarkah Berbahaya?
Menurut Pastoor, tim pelatih sudah berupaya keras membekali para pemain dengan arahan dan strategi yang jelas.
Namun, ia mengakui bahwa usaha tersebut belum mampu menghasilkan hasil maksimal.
Ia menekankan bahwa persiapan teknis di lapangan saja tidak cukup jika level lawan jauh di atas.
Kekalahan dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) menjadi bukti bahwa Timnas Indonesia masih tertinggal secara kualitas dan pengalaman.
Pastoor juga menyoroti inkonsistensi dalam proyek jangka panjang yang sebelumnya dijanjikan PSSI.
Ia merasa bahwa staf pelatih awalnya diajak untuk membangun tim secara bertahap, namun justru dinilai berdasarkan hasil jangka pendek.
Baca Juga: Alasan Kesehatan, Penahanan Kerry Adrianto Resmi Dipindah ke Rutan Salemba
Hal ini menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak dijalankan dengan visi yang matang, terlebih saat tekanan publik mulai muncul usai hasil buruk di babak kualifikasi.
Meski kecewa dengan keputusan PSSI, Pastoor mengaku tidak terkejut. Ia menyadari bahwa dunia sepak bola sering kali penuh dinamika, termasuk desakan publik dan perubahan arah kebijakan secara tiba-tiba.
Artikel Terkait
Anggota DPRD Barut Hasrat Tolak Mekanisme Kompensasi Lahan Melalui Kepala Desa, Desak Penghentian Sementara Tambang
Upaya Selundupkan 100 Paket Ganja dari Papua Nugini Berhasil Digagalkan Ditpolair
Gunung Lokon Tomohon Kini Berstatus Waspada Usai Aktivitas Mereda
Pencarian Kapal Ambulans di Selat Makassar Resmi Dihentikan, 3 Korban Belum Ditemukan
Banjir Rendam Siak Riau, Ratusan Keluarga di 4 Desa Terpaksa Mengungsi