KALTENGLIMA.COM - Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap Kapal Ambulans Laut yang dilaporkan hilang kontak di Perairan Selat Makassar, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, resmi dihentikan setelah dilakukan pencarian selama tujuh hari tanpa hasil.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar, menyampaikan bahwa upaya pencarian kapal yang membawa tiga penumpang tersebut dinyatakan berakhir karena tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun korban.
Selama sepekan operasi, tim SAR gabungan mengerahkan kapal KN SAR Kamajaya beserta anak buah kapal (ABK), tim penyelamat, dan potensi SAR lainnya untuk menyisir wilayah perairan yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Gunung Lokon Tomohon Kini Berstatus Waspada Usai Aktivitas Mereda
Namun, hingga hari ketujuh, tidak ditemukan petunjuk apa pun terkait posisi kapal. Arif menjelaskan bahwa sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas, pencarian dilakukan maksimal selama tujuh hari.
Karena tidak ada hasil meskipun seluruh area yang diprediksi oleh aplikasi SAR Map dan jalur pelayaran kapal sudah disisir, maka operasi pun resmi ditutup.
Meskipun demikian, Basarnas tetap membuka kemungkinan untuk melanjutkan pencarian apabila di kemudian hari ditemukan informasi baru mengenai keberadaan kapal atau para penumpangnya.
Baca Juga: Upaya Selundupkan 100 Paket Ganja dari Papua Nugini Berhasil Digagalkan Ditpolair
Penutupan operasi SAR ditandai dengan penandatanganan berita acara bersama pihak keluarga korban di Pulau Tinggalungan. Setelah itu, kapal KN SAR Kamajaya bertolak kembali ke Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
Sebelumnya, Kapal Ambulans Laut tersebut diketahui berangkat dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang pada Senin, 13 Oktober 2025.
Perjalanan yang seharusnya memakan waktu sekitar delapan jam itu berujung hilang kontak sehari kemudian, tepatnya pada Selasa, 14 Oktober 2025, di kawasan perairan Selat Makassar.
Kapal itu membawa tiga orang penumpang, yakni Muhammad Tahir (65), Najamuddin (55), dan Hasri (60), yang seluruhnya merupakan warga Pulau Tinggalungan, Pangkep. Hingga kini, keberadaan kapal beserta ketiga penumpangnya masih belum diketahui.
Artikel Terkait
Bersih-Bersih Kemenkeu, Purbaya Siap Tangkap Mafia Tekstil dan Baja
KPK sebut 2 Kasus Korupsi Kemnaker dalam Tahap Pengusutan
Dedi Mulyadi Tantang Menkeu Purbaya Buka-Bukaan Umumkan Dana APBD
KPK Selidiki Legalitas Lahan soal Kasus Jalan Tol Trans Sumatera