Pangeran Antasari dengan Gagah Berani Menyerang Tambang Asing

photo author
- Minggu, 13 Februari 2022 | 20:33 WIB
Pahlawan nasional Pangeran Antasari (Deni Hariadi)
Pahlawan nasional Pangeran Antasari (Deni Hariadi)

Ia berusaha sekuat tenaga menjadikan Kesultanan Banjar merdeka dari campur tangan Belanda yang mengincar batu-bara dan hasil bumi lainnya. Antasari meninggal dunia pada 11 Oktober 1862. Setelah Antasari meninggal dunia, perlawanan diteruskan anaknya, Mohammad Seman. Menurut Helius Sjamsudin, Pegustian dan Temenggung: Akar Sosial, Politik, Etnis, dan Dinasti Perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, 1859-1906 (2001), Seman dihabisi kekuasaan dan hidupnya oleh unit khusus Belanda Marsose.

Sepanjang perlawanannya, Antasari berpesan pada pengikutnya: "Jangan Becakut papadaan, haram menyarah waja sampai kaputing.” Pesan itu menjadi jargon perlawanannya terhadap Belanda. Makna dari pesan Antasari itu, menurut sejarawan dari Banjarmasin yang kini mengajar di IAIN Palangkaraya, Muhammad Iqbal, adalah: “Jangan kalian bermusuh-musuhan, berkelahi (dengan) sesama saudara (seagama maupun sebangsa, konteknya Dayak dan Banjar), haram (atau pantang) menyerah hinga tetesan darah penghabisan."(*)

Artikel ini telah tayang di Tirto.id 11 Oktober 2017.

Baca selengkapnya di artikel "Saat Pangeran Antasari Menyerang Tambang Asing ", https://tirto.id/cxUH.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ADARO Gelar TPN XI Daerah Murung Raya

Jumat, 19 Juli 2024 | 10:07 WIB

13 Januari Diperingati Hari Apa? Simak Selengkapnya

Sabtu, 13 Januari 2024 | 18:19 WIB
X