"Kami berharap melalui pelaksanaan program BPBL, rasio elektrifikasi makin meningkat dan PLN terus dapat menghadirkan kemudahan dan layanan bagi masyarakat," Priyo menyampaikan.
Tanpa Dipungut Biaya
Ajian Efendi (47), buruh sawit di Kecamatan Laung Tuhup, merupakan salah satu penerima manfaat Program BPBL.
"Terima kasih untuk bantuan pemerintah. Gratis, tidak diminta bayar," ujar ayah dua orang anak ini.
Ajian menuturkan belasan tahun ia menyalur listrik ke rumah orang tuanya. Ia mengatakan upahnya sebagai buruh sawit tak tentu sehingga tak mampu bayar pasang listrik sendiri. "Kadang kalau lagi banjir tidak bisa kerja," ucapnya.
Tak jauh dari rumah Ajian, Roliadi (62) juga mendapatkan bantuan pasang listrik gratis. Ia didampingi istrinya saat rumahnya dikunjungi Tim Ditjen Gatrik.
"Dulu saat menyalur ke orang tua, masak nasinya harus bergantian," ujar Veronica, istri Roliadi.
Roliadi dan Veronica tinggal bersama kedua anaknya. Mereka juga dititipi dua anak saudara, yang salah satunya berkebutuhan khusus. Penghasilan Roliadi sebagai nelayan ikan banta tak seberapa sehingga tak mampu untuk pasang baru listrik secara mandiri.
Program BPBL dari pemerintah hadir untuk memperluas akses listrik kepada masyarakat tidak mampu. Program ini bertujuan untuk mewujudkan energi berkeadilan. (*)