KALTENGLIMA.COM – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran memimpin Rapat Koordinasi Tim Monitoring Percepatan Program Cetak Sawah dan Optimalisasi Lahan (OPLAH) Prov. Kalteng Tahun 2025 yang digelar di Aula Eka Hapakat (AEH), Lantai III Kantor Gubernur Kalteng, Selasa, 29 Juli 2025.
Dalam rakor tersebut, Gubernur tekankan pentingnya peran seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung program prioritas nasional di bidang ketahanan pangan. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Pertanian, menargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045.
Untuk mencapai target tersebut, diperlukan peningkatan signifikan terhadap produksi pertanian, khususnya komoditas pangan strategis.
Baca Juga: Meriah, Bupati Heriyus Lepas Peserta Karnaval Budaya 2025
“Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan produksi pertanian. Potensi ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor pangan terbesar di dunia,” ucap Gubernur Agustiar.
Serius mendukung target nasional, Pemprov Kalteng telah membentuk Tim Monitoring Percepatan Cetak Sawah dan Optimasi Lahan, yang menjadi wadah kolaborasi seluruh stakeholder terkait, baik dari unsur pemerintah, TNI/Polri, kejaksaan, hingga pelaku usaha dan petani.
“Untuk mewujudkan swasembada pangan nasional sebagaimana yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, kita harus bergerak cepat dan kompak. Perluasan areal tanam dan optimalisasi lahan harus dilaksanakan dengan penuh komitmen dan sinergi,” tegas Gubernur.
Baca Juga: Huawei MatePad Pro 12.2 (2025) Mulai Dijual, Harganya Dari Segini
Gubernur Agustiar Sabran menegaskan beberapa poin penting dalam pelaksanaan program ini yakni Pemerintah Provinsi merupakan perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah.
Tak hanya itu, Gubernur bertanggung jawab atas seluruh kebijakan, program, dan kegiatan di wilayahnya, baik yang bersumber dari APBD maupun APBN. Ketiga, dalam pelaksanaan program prioritas nasional, dibutuhkan sinergi nyata antara pusat dan daerah, di mana kepala daerah turut memegang peran strategis.
Yang lain, Pemprov Kalteng telah menyiapkan sumber daya untuk mendukung program nasional, agar penggunaan APBD bisa sinergis dan mendukung APBN secara efektif dan efisien.
Baca Juga: Tuntutan Fariz RM Ditunda Lagi: Terpenting Hasilnya Baik
Terakhir, semua stakeholder di daerah, termasuk Kejaksaan Tinggi, TNI, dan Polri, diharapkan bekerja sama dan berkoordinasi dalam satu visi bersama di bawah kepemimpinan Gubernur.
Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam mewujudkan ketahanan pangan dan menjadikan Kalteng sebagai salah satu lumbung pangan strategis nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Artikel Terkait
Di Balik Polemik Ijazah, Politikus PD Pertanyakan Jokowi soal 'Orang Besar'
Studi Ungkap Makan Telur 2 Kali Sehari Bantu Turunkan Kolesterol 'Jahat'
Waduh! Harga Emas Antam Hari Ini Tambah Anjlok
Harga Emas Terus Menurun! Ternyata Ini yang Sedang Terjadi
Rekening Nganggur 3 Bulan Akan Diblokir PPATK, Begini Penjelasannya