Harga Emas Terus Menurun! Ternyata Ini yang Sedang Terjadi

photo author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 10:39 WIB
Ilustrasi Emas Antam (shutterstock)
Ilustrasi Emas Antam (shutterstock)

 

KALTENGLIMA.COM - Harga emas Antam menunjukkan penurunan sejak minggu lalu. Hari ini, harga emas Antam bahkan nyaris mencapai Rp 1,8 juta per gram. Tren penurunan ini juga terlihat pada harga emas secara global. Ada beberapa faktor negatif yang mempengaruhi.

Analis dari Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menyatakan bahwa harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan lebih dari 0,60% saat pembukaan pasar hari ini, setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan perdagangan di akhir pekan lalu.

Dalam kesepakatan tersebut, tarif untuk barang impor yang sebelumnya diusulkan oleh UE sebesar 30% dikurangi menjadi 15%, yang menyebabkan penguatan Dolar AS dan menurunkan permintaan terhadap XAU/USD. Saat ini, harga emas berada di angka US$ 3. 312 per troy ounce, setelah sebelumnya sempat mencapai puncak harian di US$ 3. 345.

Baca Juga: Waduh! Harga Emas Antam Hari Ini Tambah Anjlok

"Kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average pada grafik XAU/USD saat ini menegaskan bahwa tren bearish masih menguat," kata Andy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/7/2025).

Andy juga memprediksi bahwa jika tekanan penjualan terus berlanjut, harga emas dapat turun hingga mencapai level psikologis sebesar US$ 3. 300. Di sisi lain, jika level support ini mampu dipertahankan dan memicu pembalikan arah, target terdekat untuk kenaikan dapat mencapai sekitar US$ 3. 344.

Sentimen pasar sedikit menurun hari ini, setelah berita tentang kesepakatan antara AS dan UE meredakan ketegangan dalam perdagangan. XAU/USD bergerak di rentang US$ 3. 320-an, sambil menunggu langkah berikutnya, di tengah penguatan Indeks Dolar AS (DXY) yang naik 0,99% ke angka 98,64.

Baca Juga: Studi Ungkap Makan Telur 2 Kali Sehari Bantu Turunkan Kolesterol 'Jahat'

Kenaikan dolar ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap mata uang AS, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai aset aman. Dalam sektor obligasi, imbal hasil tenor 10 tahun dari pemerintah AS meningkat 2,5 basis poin menjadi 4,410%, sementara imbal hasil riil naik hampir tiga basis poin menjadi 1,974%.

Kondisi ini menambah tekanan pada harga emas, karena imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang dalam memiliki logam mulia. Selain itu, meskipun AS telah membuat beberapa kemajuan dengan sejumlah mitra dagang utama, belum ada perkembangan signifikan dengan Kanada dan Meksiko. Kedua negara tersebut termasuk dalam daftar mitra dagang terpenting AS yang ikut menghambat pemulihan harga emas.

"Para pelaku pasar kini memusatkan perhatian pada sinyal kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed), yang dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga pada 30 Juli mendatang," jelasnya.

Baca Juga: Di Balik Polemik Ijazah, Politikus PD Pertanyakan Jokowi soal 'Orang Besar'

Sambil merujuk pada survei yang dilakukan oleh Reuters, rata-rata pelaku pasar memperkirakan bahwa harga emas akan mencapai sekitar US$ 3. 320 per troy ounce pada tahun 2025 dan meningkat menjadi US$ 3. 400 pada tahun 2026.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X