Dia juga menuduh Ebisawa sebagai pemimpin sindikat kejahatan terorganisir yang beroperasi di seluruh dunia.
Baca Juga: Sinopsis Serial ‘Avatar: The Last Airbender’ yang Sudah Tayang di Netflix Mulai Hari Ini
Aktivitas mereka mencakup perdagangan narkotika dan senjata skala besar.
Kementerian Kehakiman akan meminta pertanggungjawaban mereka yang memperdagangkan materi tersebut dan mengancam keamanan nasional AS dan stabilitas internasional.
Petugas keamanan menangkap Ebisawa pada 2022.
Kementerian Kehakiman AS menyatakan Ebisawa dan sekutunya menunjukkan sampel bahan nuklir di Thailand ke agen rahasia dari Badan Pemberantasan Narkoba AS (DEA).
Baca Juga: Nasi dan Kentang Sumber Karbohidrat, Mana yang Lebih Sehat untuk Dikonsumsi Setiap Hari?
Agen tersebut menyamar sebagai penyelundup narkoba dan senjata yang memiliki hubungan dengan seorang jenderal Iran.
Sampel nuklir yang didapat kemudian disita pihak berwenang Thailand dan diserahkan ke penyidik AS.
Kementerian Kehakiman AS menyatakan laboratorium menetapkan komposisi isotop plutonium yang ditemukan dalam Sampel Nuklir adalah tingkat senjata.
Salah satu rekan Ebisawa menyatakan mereka telah menyediakan lebih dari 2.000 kg Thorium-232 dan lebih dari 100 kg uranium dalam senyawa U308 semacam senyawa dalam bubuk konsentrat uranium.
Artikel Terkait
Dinyatakan Bersalah, Dani Alves Dijatuhi Hukuman 4,5 Tahun Penjara
Ajak Kuatkan Karakter Generasi Muda
Caleg di Pekalongan Kena Tipu Dukun, Uang Ratusan Juta Raib
Dewan Dorong Peningkatkan Sarana Fasilitas Kesehatan
Pemkab Barito Utara Tandatangani Komitmen Bersama Peningkatan Pendaftaran Dan Perlindungan Indikasi Geografis Kekayaan Intelektual