KALTENGLIMA.COM - Kasus infeksi tuberkulosis (TB) pada anak-anak di wilayah Eropa mengalami peningkatan sebesar 10 persen pada tahun 2023.
Kondisi ini menunjukkan bahwa penularan penyakit masih berlangsung dan menekankan pentingnya langkah-langkah kesehatan masyarakat yang cepat untuk mengendalikannya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin.
WHO Regional Eropa, yang mencakup 53 negara di Eropa dan Asia Tengah, mencatat lebih dari 7.500 kasus TB pada anak-anak di bawah usia 15 tahun sepanjang tahun 2023.
Baca Juga: Populer di Dunia Kecantikan, Botox Bibir Ternyata Punya Risiko Ini
Angka ini mengalami kenaikan lebih dari 650 kasus dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Henri Kluge, menyatakan bahwa peningkatan ini merupakan pengingat bahwa upaya dalam memerangi penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dan disembuhkan ini masih rentan terhadap kemunduran.
Di sisi lain, penasihat TB regional untuk WHO Eropa, Askar Yedilbayev, mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa lonjakan jumlah kasus secara keseluruhan bisa jadi disebabkan oleh peningkatan akurasi dalam diagnosis.
Baca Juga: Napas Terasa Berat dan Pendek? Ini 5 Penyebab yang Perlu Diwaspadai
Namun, faktor lain yang turut berkontribusi adalah meningkatnya mobilitas lintas negara akibat konflik antara Rusia dan Ukraina, dua negara dengan tingkat kasus TB tertinggi di kawasan tersebut.
Berdasarkan laporan gabungan WHO dan Pusat Pencegahan serta Pengendalian Penyakit Eropa, anak-anak di bawah usia 15 tahun menyumbang 4,3 persen dari total kasus TB di Uni Eropa.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa peningkatan kasus pada kelompok usia ini telah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut, yang menurut Yedilbayev merupakan situasi yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: DKP Murung Raya Gelar Stabilisasi Harga Pangan
Sebelumnya, WHO telah memperingatkan bahwa pemotongan dana dari donor global dapat menghambat kemajuan dalam upaya pengendalian infeksi TB di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Artikel Terkait
Kebiasaan Ini Picu Penyakit Ginjal, Nomor 1 Paling Sering Dikonsumsi
Terpaksa Mudik Naik Motor? Ini Tips Biar Nggak Mudah Lelah di Jalan
Cegah Microsleep dengan Pijatan Saraf? Simak Penjelasan Ahli Neurologi
Jangan Beri Anak Makanan Manis Saat Mudik, Ini Dampak Buruknya