Yuk Kenali Lebih Dalam Apa Itu Pneumonia Serta Gejala yang Harus Diwaspadai

photo author
- Rabu, 29 November 2023 | 09:17 WIB
Apa itu Pneumonia yang Wabah Menyerang Ribuan Anak-anak di China (medicforyou.blogspot.com)
Apa itu Pneumonia yang Wabah Menyerang Ribuan Anak-anak di China (medicforyou.blogspot.com)



KALTENGLIMA.COM - Penyakit Pneumonia belakangan ini sedang menjadi pembicaraan publik, sebab diketahui saat ini China sedang ada peningkatan kasus yang disebut pneumonia myster.

Lantas, apa sih sebenarnya penyakit pneumonia ini? Dan apa saja gejala yang harus diwaspadai? Berikut ulasannya.

Rudy Kurniawan, Dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD mengatakan pneumonia merupakan radang paru-paru disebabkan oleh adanya infeksi. Penyebab terjadinya infeksi bisa berawal dari virus, baketeri, jamur, atau kombinasi diantaranya. Bisa jadi kombinasi antara virus dan jamur, virus dan bakteri, bakteri dan jamur atau mungkin kombinasi ketiganya.

Baca Juga: Tak Berhasil Lolos ke 16 Besar, Berikut 7 Tim yang Tersingkir dari Liga Champions

“Sehingga menyebabkan, kantung udara dalam paru dipenuhi cairan atau nanah, sehingga membuat sulit bernapas. Namun, dari berbagai penyebab tadi. Paling sering terjadi karena bakteri Streptococcus pneumoniae, Haemophilus Infuenzae Type b,” tutur Rudy dalam temu media di Jakarta pada Selasa (28/11/2023).

Semua kelompok usia berkemungkinan terkena penyakit ini, namun untuk kelompok usia anak yang kurang dari 2 tahun dan lansia lebih dari 65 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terserang pneumonia.

“Sebab kembali lagi, pneumonia ini bisa diakibatkan juga menyerang pada saat imun lemah," tuturnya.

Baca Juga: Liga Champions: Manchester City Comeback, Menang 3-2 atas RB Leipzig

Rudy mengatakan, orang dewasa yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah berkemungkinan untuk terkena pneumonia. Maka, orang dewasa dengan komorbid, seperti penyakit jantung, paru, ginjal kronis, diabetes, asma, pernah koinfeksi dengan COVID-19 rentan terkena  penyakit pneumonia.

Apalagi, setelah Covid-19, pasien pneumonia tercatat naik dengan signifikan. Bahkan, berdasarkan data terbaru tahun 2019, Covid-19 menambah jumlah kematian sebanyak 6 juta jiwa akibat infeksi saluran pernapasan.

Ia juga menjelaskan, kepada pasien yang datang berobat ke dokter bahwasanya penyakit pneumonia tidak dapat dideteksi secara dini. Perlu adanya pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium atau pengambilan sampel darah serta foto rontgen.

Baca Juga: Final Piala Dunia U-17 : Prancis vs Jerman, Pertarungan Sengit Menuju Gelar Juara

Untuk diketahui, gejala umum penyakit pneumonia ini ialah adanya gejala sesak nafas, kemudian diikuti dengan batuk serta dahak yang berwarna kehijauan, kuning atau bercak darah. Serta demam tinggi, hingga keringatan dan menggigil.

“Hilang nafsu makan, kurang tenaga atau lelah. Nyeri dada tajam atau menusuk yang memburuk bilapasien bernapas atau batuk, serta napas cepat dan pendek,” tutur Rudy.

Siapa saja yang rentan terkena penyakit pneumonia?

Baca Juga: Hasil Piala Dunia U-17 : Kalahkan Mali 2-1, Prancis Melaju ke Final

Menurut Rudy, seseorang yang merupakan perokok aktif ataupun pasif memiliki risiko untuk terkena ya penyakit pneumonia. Begitu juga dengan seseorang pemakai vape atau vaper, juga memiliki risiko terserang penyakit pneumonia.

“Peminum alkohol, lalu mereka yang bekerja di area yang memiliki risiko terhisap bahan iritan juga termasuk. Para traveler atau visitor, terutama mereka ke area padat penduduk juga berisiko,” tuturnya.

Dikatakan oleh Rudy, penyakit ini dapat ditularkan dari mereka yang berasal dari kota atau penduduk yang memiliki gejala pneumonia. Jadi,jika seorang pengunjung mendatangi sebuah kawasan padat penduduk, kemudian wilayah tersebut dihuni oleh komunitas terkena pneumonia, maka kemungkinan besar pengunjung tersebut juga akan ikut terpapar.

Baca Juga: Daftar Cuti Bersama dan Libur Nasional Desember 2023, Siapkan Agenda Liburan!

Kemudian, seseorang pengidap autoimun juga rentan terkena pneumonia. Begitu juga dengan seseorang yang memiliki riwayat penyakit diabetes, mereka juga dapat terserang penyakit pneumonia. Bahkan dapat meningkatkan 3 kali kematian lebih tinggi dari penderita diabetes.

Melakukan Pencegahan dengan Vaksinasi

Pemberian vaksin pneumonia sudah menjadi standar yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation sebagai salah satu vaksin yang direkomendasikan untuk pengidap penyakit diabetes di seluruh dunia.

Baca Juga: Hasil Piala Dunia U-17 : Argentina Kalah Adu Penalti, Jerman Lolos ke Babak Final

Selain itu juga ada vaksin influenza yang disarankan untuk pasien diabetes, sebab tidak jarang pneumonia terjadi karena infeksi penyakit influenza.

“Baik diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2, seseorang dengan diabetes akan selalu dalam risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia akibat sistem kekebalan tubuh yang menurun, maka dari itu mereka harus lebih ekstra waspada dalam menjaga kesehatannya”, ungkap Rudy.

Vaksin pneumonia hanya diberikan satu kali seumur hidup kepada seseorang yang berusia 18 tahun ke atas.

Baca Juga: Mengenal Sosok Tiko Pradiota Aryawardhana Calon Suami Bunga Citra Lestari

Secara terpisah, Bambang Chriswanto, selaku Policy & Public Affairs Director Pfizer Indonesia dan Filipina, mengatakan Pfizer mendukung secara penuh usaha untuk melakukan penekanan terhadap penyerangan pneumonia.

“Sebagai perusahaan yang berfokus pada pasien, kami senantiasa berkomitmen untuk turut menjalin kemitraan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang berbagai isu kesehatan, termasuk pneumonia, berkolaborasi dengan pemerintah, asosiasi kesehatan, figur publik, fasilitas kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya” katanya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X