Dialami Petugas KPPS, Apa Sebab Hipertensi Bisa Berujung Kematian?

photo author
- Jumat, 23 Februari 2024 | 17:10 WIB
Foto Ilustrasi Hipertensi (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Foto Ilustrasi Hipertensi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

 


KALTENGLIMA.COM
 - Data jumlah kematian petugas Pemilu 2024 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa dari total 108 orang yang meninggal saat bertugas, lebih dari setengahnya adalah anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS).

Salah satu faktor utama penyebab kematian adalah hipertensi, yang menyebabkan kematian sebanyak 9 orang. Penyakit ini juga sering terjadi pada petugas Pemilu 2024 selama proses skrining kesehatan.

Spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. Erwinanto, SpJP(K) FIHA dari Indonesian Society of Hypertension, menyatakan bahwa hipertensi tidak secara langsung menjadi penyebab kematian seseorang. Mungkin saja peserta Pemilu yang meninggal karena riwayat hipertensi mengalami kematian karena serangan jantung.

Baca Juga: 23 Februari Hari Internasional Memerangi Bullying, Berikut Sejarahnya

"Tekanan darahnya naik, plaknya pecah. Pada waktu itu naiknya (tekanan darah) nggak tinggi tapi plaknya pecah, bisa (memicu kematian)," ucapnya dalam diskusi media di Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2024).

Tambahan informasi, pengidap hipertensi bisa mengalami kondisi darurat ketika tekanan darahnya tiba-tiba meningkat di atas 180/110, yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak dan berujung pada kematian.

Dr. Siska Suridanda Danny, SpJP(K) FIHA, seorang spesialis jantung, juga menegaskan bahwa meskipun hipertensi bukan penyebab utama kematian, namun pekerjaan dengan tingkat stres tinggi dapat berdampak serius pada individu yang menderita hipertensi.

Baca Juga: Sinopsis Women from Rote Island, Film Kasus Kekerasan dan Diskriminasi

"Kelelahan, stres emosional dan kurang tidur itu meningkatkan stres hormon yang membuat pembuluh darah mengkerut dan peningkatan tekanan darah. Jika tekanan darah tiba-tiba naik, ini sulit sekali dikompensasi organ," ungkap dr Siska.

"Jadi kalau sudah ada penumpukan lemak akibat hipertensi, ini bisa memicu serangan jantung dan stroke," lanjutnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X