Ternyata Tak Semua Orang Dapat Terapkan Diet Intermittent Fasting, Dokter Mewanti Hal Ini

photo author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 10:37 WIB
Diet intermittent fasting. Foto: Istimewa
Diet intermittent fasting. Foto: Istimewa



KALTENGLIMA.COM - Diet 'intermittent fasting' (IF) termasuk jenis diet populer. Tak sedikit orang yang mengklaim berhasil menurunkan bobot tubuhnya karena pembatasan periode waktu makan.

Namun sayang, menurut dr Martha Rosana, SpPD dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUPN dr Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tak semua orang cocok mengikuti diet intermittent fasting ini.

"Intermittent fasting sebenarnya aman untuk banyak orang, tetapi tidak semua orang. Jadi ada beberapa kelompok yang kurang aman melakukan puasa atau intermittent fasting," kata dr Martha dalam webinar daring, Sabtu (25/2/2024).

Baca Juga: Pep Guardiola: Phil Foden Pemain Kelas Dunia!

Ia berpendapat, puasa intermiten atau yang dikenal dengan diet puasa memang terkenal efektif memangkas berat badan sebab mengurangi asupan kalori serta membantu mengontrol rasa lapar hingga kenyang. Diet IF juga sebetulnya dapat memperbaiki metabolisme seseorang, termasuk tekanan darah, kadar gula darah, sampai kolesterol.

Tetapi, mereka yang mengidap GERD atau gastritis, ibu hamil, ibu menyusui, hingga pasien diabetes tidak disarankan mengikuti jenis diet ini. Begitu juga dengan pasien penyakit ginjal, liver tahap lanjut, sampai pasien dengan riwayat komorbid tak terkendali.

"Karena tentu saja kelompok ini harus memenuhi kebutuhan nutrisi. Kelompok ini tidak disarankan melakukan puasa sampai kondisinya benar-benar fit," sebut dr Martha.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy Fit 3 di Indonesia

dr Martha menjelaskan mereka yang berisiko mengalami gangguan kesehatan ketika menjalani diet intermittent fasting sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Hal ini agar memastikan proses diet tidak mengganggu kebutuhan nutrisi, hingga penggunaan obat-obatan pasien.

Kesimpulannya, diet intermittent fasting (IF) tetap dikategorikan aman, terkhusus kepada orang dengan komorbid demi menekan risiko yang mungkin muncul saat diet puasa.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X