Geger! Hong Kong Laporkan Kasus Pertama Virus B Mematikan

photo author
- Sabtu, 6 April 2024 | 10:45 WIB
Ilustrasi pasien tipes
Ilustrasi pasien tipes

KALTENGLIMA.COM - Hong Kong baru-baru ini melaporkan kasus pertama virus B yang mematikan pada manusia pada Kamis (4/4/2024), menurut laporan Pusat Perlindungan Kesehatan. Pengidap diketahui sempat kontak dengan monyet.

Dilansir dari Philippine News Agency, kasus ini melibatkan seorang pria berusia 37 tahun dengan kondisi kesehatan yang baik. Ia dibawa ke RS Yan Chai pada 21 Maret usai mengalami gejala demam dan penurunan kesadaran.

Saat ini pasien sedang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) sebab kondisinya kritis. Cairan serebrospinal pria itu dinyatakan positif mengandung virus B.

Baca Juga: Beigini Tips Listrik Rumah Aman Saat Ditinggal Mudik Lebaran

"Virus B juga dikenal sebagai virus herpes simiae," kata pusat kesehatan itu dalam sebuah pernyataan.

Menurut informasi yang diberikan oleh anggota keluarganya dan  dari penyelidikan awal, pasien itu pernah melakukan kontak dengan monyet liar dan terluka oleh mereka selama kunjungannya ke Kam Shan Country Park pada akhir Februari.

Pusat itu mendesak masyarakat untuk tidak menyentuh atau memberi makan monyet liar untuk mencegah risiko tertular virus.

Baca Juga: Dukcapil Murung Raya Laksanakan Buka Puasa Bersama, Regita : Jalin Silaturahmi dan Pererat Kebersamaan

Infeksi ini terutama disebabkan oleh gigitan atau cakaran monyet, sementara penularan dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi.

Virus B, juga dikenal sebagai virus simiae manusia, biasanya menyebar dari monyet ke manusia. Monyet mudah terinfeksi namu  biasanya tidak menimbulkan gejala atau gejala ringan. Virus ini juga bisa tetap tidak aktif di dalam tubuh monyet.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, virus tersebut dapat mematikan pada primata lain termasuk simpanse dan monyet capuchin.

Baca Juga: Menjelang Mudik Lebaran, Whoosh Tingkatkan Jumlah Jadwal Perjalanan

Infeksi pada manusia jarang terjadi. Sejak virus ini ditemukan pada tahun 1932, tercatat sekitar 50 infeksi pada manusia, dengan 21 kematian.

Penelitian sebelumnya menunjukkan jika angka kematian orang yang terkena infeksi virus bisa mencapai 70 hingga 80 persen tanpa pengobatan yang tepat waktu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X