Jangan Disepelekan! Ini Ciri-ciri DBD pada Anak dan Bayi

photo author
- Rabu, 1 Mei 2024 | 16:46 WIB
ilustrasi, nyamuk sebagai penyebab menyebarnya kasus DBD
ilustrasi, nyamuk sebagai penyebab menyebarnya kasus DBD



KALTENGLIMA.COM - DBD atau demam berdarah dengue merupakan demam yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus yang dibawa nyamuk itu akan menginfeksi orang yang digigitnya.

Ciri-ciri DBD pada anak dan bayi sebenarnya tak jauh berbeda dengan orang dewasa. Namun ciri-cirinya terkadang disepelekan sebab mirip dengan penyakit lain. Padahal penyakit ini dapat mengancam nyawa anak.

Untuk mengetahui ciri-ciri DBD pada anak dan bayi lengkap cara penanganan dan pencegahannya mari simak di sini!

Baca Juga: Thomas Cup 2024: Susunan Pemain Indonesia vs India

Ciri-ciri DBD pada Anak dan Bayi

Di bawah ini merupakan gejala atau ciri-ciri DBD pada anak dan bayi yang tak boleh disepelekan.

Jika mengalami demam tinggi dan beberapa gejala lain, jangan menunda untuk membawa anak ke dokter sebagai antisipasi adanya infeksi nyamuk demam berdarah.

Ciri-ciri Demam Berdarah pada Anak

Dilansir dari Kids Health, ciri-ciri DBD pada anak meliputi:

1. Demam tinggi, bisa mencapai 40°C
2. Nyeri di belakang mata, persendian, otot dan/atau tulang

Baca Juga: Empat Bakal Calon Mendaftar ke PDIP Murung Raya
3. Sakit kepala parah
4. Ruam di sebagian besar tubuh
5. Pendarahan ringan dari hidung atau gusi
6. Mudah memar

Ciri-ciri Demam Berdarah pada Bayi

Gejala DBD pada bayi harus lebih diwaspadai sebab bayi belum bisa berkomunikasi. Gejala atau ciri-ciri pada bayi yang dilansir dari situs Kementerian Kesehatan yakni sebagai berikut:

- Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius, tapi terkadang bisa di bawah 36 derajat Celsius pada siklus demam tapal kuda.
- Muncul ruam/bintik merah pada kulit bayi akibat trombosit darah yang menurun.

Baca Juga: Uber Cup 2024: Perebutan Tiket Semifinal, Indonesia Hadapi Thailand
- Bayi merasa gelisah dan sering rewel/menangis.
- Mengalami muntah lebih dari 3 kali dalam sehari.
- Perdarahan yang tidak wajar, seperti gusi berdarah, mimisan, bahkan bisa mengalami memar pada waktu yang sama.
- Napas bayi akan terasa cepat karena plasma darah yang merembes ke saluran keluar pembuluh darah dan berkumpul di paru-paru.

Penanganan DBD

DBD tidak ditangani secara khusus. Namun dokter akan menangani gejala-gejala yang terjadi akibat DBD, seperti mengatasi demam dan nyeri.

Beberapa penanganan DBD yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Wasit Kontorversial Shen Yinhao Ternyata Pernah Dituduh Plagiat Skripsi

1. Istirahat yang cukup.
2. Makanlah makanan yang cukup dan bergizi.
3. Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
4. Tangani panas atau demam dengan mengkonsumsi parasetamol atau yang direkomendasikan dokter.
5. Basuh kulit dengan air dingin untuk mengurangi demam.
6. Hindari obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan aspirin, sebab dapat meningkatkan risiko perdarahan.
7. Hubungi dokter sesegera mungkin jika mengalami ciri-ciri DBD.

Baca Juga: Tiket Sheila On 7 Trending, Netizen: War Tiket Konser Tersulit

Pencegahan DBD

Sebelum semuanya terjadi, ada baiknya dapat mencegah DBD dengan cara mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti dan mencegah nyamuk menggigit kita. Beberapa caranya ialah sebagai berikut:

1. Tutuplah genangan air agar tidak dihinggapi nyamuk. Nyamuk bisa berkembang biak di genangan air.
2. Bersihkan berbagai tempat yang memungkinkan air bisa tergenang, misalnya pot tanaman, ember, termasuk bak mandi.
3. Selalu tutup tempat sampah jika sedang tidak digunakan karena bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk.

Baca Juga: Tiket Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23 2024 Ludes Terjual
4. Menggunakan losion anti nyamuk meski berada di dalam rumah.
5. Menggunakan semprotan anti nyamuk untuk membunuh nyamuk yang bisa menularkan DBD.
6. Menggunakan baju yang aman dari gigitan nyamuk.
7. Tempatkan tanaman hias yang bisa mengusir nyamuk.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X