KALTENGLIMA.COM - PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) atau yang lebih dikenal sindrom polikistik ovarium merupakan kondisi sel telur atau ovum pada perempuan yang tidak bisa berkembang dengan normal. Penyebabnya merupakan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
Singkatnya, ovarium seorang pengidap PCOS akan memproduksi hormon androgen (hormon seks wanita) yang berlebihan. Akibatnya, ovarium memproduksi banyak kantong berisi kista atau cairan.
Kondisi itu akhirnya menyebabkan sel telur tak dapat berkembang secara sempurna dan tidak bisa dilepaskan dengan teratur. Oleh karena itu, seorang pengidap PCOS akan sulit mendapatkan keturunan.
Baca Juga: 5 Cara Hidup Sederhana Tanpa Banyak Pengeluaran, Kunci Hidup yang Membuatmu Makin Bahagia
Salah satu kondisi tubuh wanita yang meningkatkan risiko PCOS yakni memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Hal itu dijelaskan oleh praktisi kesehatan dr Regina Tatiana Purba, SpOG saat ditemui detikcom di sela kampanye PEARL di Car Free Day (CFD) Jl Sudirman-Thamrin, Jakarta Selatan, Minggu (6/10/2024).
"Bener sih (wanita obesitas rentan terserang PCOS). Ya memang PCOS nggak selalu harus obesitas, tapi orang yang obesitas banyak yang (mengidap) PCOS. Jadi memang idealnya ya obesitas itu bukan cuma (berkaitan dengan) PCOS, penyakit-penyakit lain juga bisa dateng (berkaitan)," ungkap dr Regina.
Menurut dr Regina, memang kondisi PCOS pada wanita umumnya kerap dikaitkan dengan kondisi obesitas. Oleh sebab itu, menurunkan berat badan bisa meningkatkan peluang hilangnya gejala PCOS.
Baca Juga: Siap-siap Terpesona! Oppo Find X8 Hadir dengan Tampilan Memukau
Dijelaskan oleh dr Regina, terdapat kemungkinan jika pengidap PCOS berisiko lebih tinggi terserang masalah komplikasi kesehatan lainnya, seperti diabetes, darah tinggi, dan juga penyakit jantung.
"Jadi, kayak semacam lingkaran setan sih. Kita (badannya) gemuk, hormonnya terganggu jadi (memicu) PCOS. PCOS-nya sendiri juga akhirnya (menyebabkan) kita menurunkan berat badannya juga jadi lebih sulit, akhirnya ya jadi (memicu) kolesterol tinggi, gula tinggi, akhirnya jadi darah tinggi," jelasnya.
Terakhir, dr Regina juga menyarankan bagi setiap wanita untuk bisa menerapkan pola hidup sehat sehingga bisa mencegah kadar kolesterol yang tinggi, gula darah yang tinggi, dan bahkan bisa membuat siklus haid menjadi normal kembali.
Baca Juga: Tips & Trik: Tambah Musik ke Status WhatsApp Tanpa Ribet
Artikel Terkait
Info Gaji Terbaru ASN, Ternyata Segini Besarannya
Beli Tiket Nonton Timnas Gak Bisa Lewat Calo Lagi, Kenapa?
Polisi Tangerang Ringkus Orang Tua Penjual Anak 15 Juta
Pemkab Salurkan Bantuan korban Kebakaran di Muara Teweh
Legislator Ini Apresiasi Kemah Besar Pramuka