Alergi Alkohol? Jangan Disepelekan! Kenali Gejalanya Sekarang

KALTENGLIMA.COM - Alergi alkohol adalah reaksi tubuh yang tidak biasa terhadap alkohol. Reaksi ini bisa ringan hingga berat, dan bisa terjadi pada siapa saja, meskipun jarang.

Penyebab pasti alergi alkohol belum sepenuhnya dipahami, namun diduga berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang salah mengidentifikasi alkohol sebagai zat berbahaya.

Ketika seseorang yang alergi mengonsumsi alkohol, tubuh akan melepaskan histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan reaksi alergi.

Baca Juga: Benarkah Nanas Bisa Sebabkab Keguguran? Ini Kata Dokter Kandungan

Gejala Alergi Alkohol

Gejala alergi alkohol bisa bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa. Beberapa gejala umum yang mungkin muncul antara lain:

• Ruam kulit: Ruam bisa muncul di berbagai bagian tubuh, seperti wajah, leher, dan dada. Ruam ini bisa berupa gatal-gatal, kemerahan, atau bentol-bentol.
• Gatal-gatal: Gatal-gatal bisa terjadi di seluruh tubuh atau pada area tertentu, seperti mulut, tenggorokan, atau alat kelamin.
• Bengkak: Wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan bisa membengkak.
• Sesak napas: Pembengkakan pada saluran pernapasan bisa menyebabkan kesulitan bernapas.
• Mual dan muntah: Gejala ini seringkali disertai dengan diare.
• Pusing dan sakit kepala
• Detak jantung cepat
• Pingsan

Baca Juga: Xiaomi Siap Rilis Redmi Note 14 Pro 4G: Spesifikasi Lengkap Bocor!

Penanganan Alergi Alkohol

Jika mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi alkohol, segera hentikan konsumsi alkohol dan cari pertolongan medis.

Penanganan alergi alkohol akan tergantung pada tingkat keparahan gejala. Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan oleh dokter antara lain:

Baca Juga: Pengidap Diabetes Lebih Baik Mengonsumsi Nasi Dingin, Benarkah?

• Memberikan obat antihistamin: Obat ini dapat membantu mengurangi gejala seperti gatal-gatal dan ruam.
• Memberikan obat kortikosteroid: Obat ini dapat membantu mengurangi peradangan.
• Memberikan epinefrin (adrenalin): Obat ini digunakan untuk mengatasi reaksi alergi yang parah, seperti anafilaksis.
• Memberikan oksigen: Jika terjadi kesulitan bernapas, pasien akan diberikan oksigen.