Hujan-Hujanan Bikin Anak Sakit, Mitos Atau Fakta?

photo author
- Selasa, 3 Desember 2024 | 21:33 WIB
Ilustrasi Hujan deras (freepik)
Ilustrasi Hujan deras (freepik)

KALTENGLIMA.COM - Saat musim hujan tiba, banyak anak yang bermain hujan-hujanan dengan penuh kegembiraan tanpa mengenakan alas kaki atau pakaian lengkap. Aktivitas ini sering dianggap orang tua sebagai penyebab penyakit pada anak.

Namun, menurut dr. Ngabila Salama, Praktisi Kesehatan Masyarakat, bermain hujan-hujanan sebenarnya tidak secara langsung menyebabkan anak sakit.

“Anak sakit biasanya karena imunitasnya turun,” jelas dr. Ngabila dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta, Selasa. Selain imunitas yang menurun, penyakit juga dapat timbul karena masuknya kuman, bakteri, virus, atau jamur ke dalam tubuh.

Baca Juga: BUMN Dukung Penuh Penurunan Harga Tiket Pesawat di Libur Natal

Infeksi ini dapat memicu berbagai penyakit, seperti ISPA (batuk dan pilek), pneumonia, demam berdarah, diare, hepatitis A, leptospirosis, hingga penyakit kulit dan flu Singapura.

Meski bermain di bawah hujan tidak otomatis membuat anak sakit, dr. Ngabila mengingatkan risiko lain seperti terkena benda tajam, tergigit hewan, atau terpapar genangan air yang kotor. "Semua orang, tidak hanya anak-anak, wajib menggunakan alas kaki untuk menghindari risiko tersebut," tegasnya.

Baca Juga: Poundfit Identik dengan Berisik, Ternyata Ada Maksudnya Lho!

Untuk menjaga kesehatan anak selama musim hujan, orang tua perlu memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Sayur dan buah kaya air, seperti jeruk, semangka, timun, dan brokoli, dianjurkan untuk menjaga hidrasi tubuh. Anak juga disarankan untuk minum air secara teratur tanpa harus menunggu haus, terutama sebelum dan sesudah aktivitas tertentu seperti ibadah.

Makanan yang kaya vitamin C dan D3 juga penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C bisa ditemukan dalam jeruk, stroberi, dan mangga, sementara vitamin D3 tersedia dalam ikan laut seperti salmon dan tuna, serta produk susu seperti yogurt dan keju. Untuk anak usia balita, suplemen zat besi dan asam folat juga dapat membantu mencegah anemia.

Baca Juga: 5 Manfaat Daun Beluntas Bagi Kesehatan dan Cara Menggunakannya

Jika anak menunjukkan gejala penyakit yang tidak membaik setelah dua hingga tiga hari perawatan di rumah, dr. Ngabila menyarankan agar segera membawa mereka ke fasilitas kesehatan. "Deteksi dini penting, tetapi jika kondisi tidak membaik, segera rujuk ke rumah sakit terdekat," tambahnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dedy Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X