Awas! Sering Rebahan saat Libur Lebaran, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

KALTENGLIMA.COM - Libur Lebaran biasanya dimanfaatkan untuk bepergian, baik ke rumah sanak saudara atau juga ke tempat rekreasi. Meskipun demikian, tidak sedikit pula yang menghabiskan waktu lebaran dengan rebahan dan menghabiskan waktu beristirahat di rumah. Libur Lebaran memang cenderung membuat sebagian mager dan malas beraktivitas. Akan tetapi, terlalu sering rebahan sebenarnya memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dr Yoyok Bekti Prasetyo, MKep, SpKom, beri penjelasan bahwa saat posisi rebahan, terdapat bagian tubuh yang mengalami tekanan besar. Sehingga, terjadi masalah pada tulang.

"Hal ini juga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk tulang, pergeseran tulang, patah tulang hingga kelainan tulang seperti scoliosis, kifosis, dan lordosis," ungkap dr Yoyok mengutip dari laman resmi UMM.

Baca Juga: Jembatan Putus Akibat Banjir, 115 KK di Desa Pasampang Sultra Terisolasi

Dia menambahkan bahwa sering rebahan juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kronis di kemudian hari.

"Beberapa diantaranya adalah nyeri pada otot dan sendi, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker dan yang tak kalah berbahaya adalah obesitas," imbuhnya.

Tidak hanya ketika rebahan, bangun dari posisi rebahan juga bisa menyebabkan seseorang merasa pusing. Menurut dr Yoyok, hal ini disebabkan oleh tekanan darah yang berubah secara cepat atau yang dikenal juga sebagai hipotensi ortotastik. Hipotensi ortotastik juga bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu, misalnya gangguan jantung dan penyakit pada syaraf. Dengan ini, dr Yoyok menyarankan agar masyarakat, terkhusus anak muda, menghindari kebiasaan rebahan serta meningkatkan aktivitas fisik.

Baca Juga: Jebol Tembok Tahanan Pakai Sendok, 7 Napi di Sorong Kabur

"Jangan rebahan dengan kurun waktu yang lama. Biasakan diri melakukan kegiatan fisik seperti berjalan dan olahraga tipis setiap harinya," pungkasnya.