KALTENGLIMA.COM - Spesialis penyakit dalam dr Muthmainnah, SpPD-KAI menyampaikan bahwa sakit kepala tidak selalu berkaitan dengan meningkatnya kolesterol dalam tubuh. Namun, untuk sebagian orang, kolesterol yang tinggi dapat ditandai dengan munculnya sakit kepala.
"Kita harus pemeriksaan kolesterol lengkap. Harus memang pemeriksaan darah. Intinya sakit kepala itu bukan satu-satunya gejala yang disebabkan oleh kolesterol atau hipertensi," tegas dr Muthmainnah.
dr Muthmainnah juga melanjutkan penjelasannya bahwa, kolesterol yang tinggi bisa saja terjadi tanpa munculnya gejala.
Baca Juga: Ada yang Doakan Timnas Menang Saat Wukuf, Menag: Alhamdulillah Makbul
"Banyak kondisi penyakit itu asimtomatik, artinya tidak bergejala seperti hipertensi, diabetes tidak semua penyakit menunjukkan manifestasi atau tanda-tanda khusus spesifik," katanya.
"Bisa jadi pada sebagian orang, setelah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak, dia akan pusing kalau memang kadar kolesterolnya tinggi. Tapi, balik lagi nggak semua pasien," lanjutnya.
Seseorang yang 'mencuri start' yakni dengan mengonsumsi obat kolesterol terlebih dahulu sebelum makan makanan berlemak, menurut dr Muthmainnah merupakan tindakan yang sia-sia.
"Banyak orang yang suka minum obat kolesterol, misalkan ada rencana mau makan sate, terus makan obatnya kolesterolnya siang dan makan satenya malam, itu nggak ngaruh," tutupnya.
Artikel Terkait
Setelah Taklukan China, Ranking FIFA Timnas Indonesia Melesat
Usai Kalahkan China, Timnas Indonesia Diundang Prabowo Subianto ke Kertanegara
DPRD Mura Salurkan Daging Kurban ke Masyarakat
Satu Kesatuan Dalam Keberagaman, Ini Harapan Dewan
Justin Hubner Resmi Pengangguran Setelah Angkat Kaki dari Wolves