KALTENGLIMA.COM - Ketika anak mengalami kejang dan demam tentu membuat orang tua panik. Dokter spesialis anak Brawijaya Hospital Taman Mini, dr Rizky Amrullah Nasution, SpA menerangkan saat anak mengalami kejang, lebih baik untuk tidak memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak. Tak jarang, orang tua memasukkan benda seperti sendok agar lidah anak tidak tergigit. Tetapi, menurut dr Rizky hal tersebut sebaiknya tidak perlu dilakukan.
"Paling penting juga orang tua kadang-kadang suka masukin barang apa aja masuk ke mulut gitu ya, sendok, tangan, supaya nggak kegigit. Nah itu, nggak boleh ya. Pijat juga nggak. Observasi aja, pastikan dia bernapas dengan baik," tutur dr Rizky dalam dalam acara Healthtalk, Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Rabu (29/10/2025).
"Misalnya kia masukin barang ke mulut, misalnya sendok patah, ketelan, nanti ada masalah lain. Kita masukin jari, kegigit, berdarah, dia nelen darah kita risiko infeksi juga. Jadi tidak perlu memasukkan benda apapun," sambungnya.
Baca Juga: Diserang Beruang Saat Sadap Karet, Petani di Muaro Jambi Terluka Parah
Lalu, bagaimana langkah pertolongan yang benar? dr Rizky menjelaskan langkah pertama yang sebaiknya dilakukan orang tua yakni memindahkan anak ke tempat rata dan aman. Pastikan tidak ada benda tajam di sekitarnya agar anak tidak terluka. Kedua, pastikan proses bernapas anak terjaga dengan baik. Ketika mengalami kejang, anak akan memunculkan reaksi sulit bernapas. Caranya bisa dilakukan dengan melonggarkan pakaian yang sedang digunakan.
"Kalau dia pakai kemeja, bisa dilepaskan kancingnya, dilonggarkan. Kalau pakai kaos, bisa dilonggarkan kaosnya supaya napasnya nggak tertutup pakaian," lanjutnya.
Ketika anak sedang mengalami kejang, seringkali lendir muncul dalam jumlah banyak di saluran pernapasan. Lendir ini berisiko membuat anak tersedak. Selain melonggarkan pakaian, orang tua bisa memiringkan posisi tubuh anak agar lendir dapat keluar. Harapannya, lendir yang memenuhi saluran napas tidak memasuki paru-paru. Selama kejang, orang tua juga diharapkan untuk merekam anak. Ini perlu dilakukan untuk mengetahui jenis kejang yang dialami anak. dr Rizky menuturkan beda jenis kejang, membutuhkan penanganan yang berbeda.
Baca Juga: Geger! Mahasiswi Koas di Makassar Ditemukan Tewas Dalam Kamar Kos
"Saat ke rumah sakit, dokternya akan nanya seperti apa kejangnya, penanganan beda-beda. Kemudian kan kalau di video itukan ada durasinya ya merekam, ini berhubungan juga dengan jenis kejang yang ke depannya berbahaya atau tidak ke anak," katanya.
dr Rizky menjelaskan ada golden period kejang anak selama 3 menit. Selama proses pertolongan pertama, disarankan untuk sembari mencari pertolongan medis atau pergi ke rumah sakit secara langsung.
"Kalau sebelumnya pasien sudah pernah kejang dan pernah berobat ke dokter, biasanya dokter meresepkan obat anti kejang yang masuk ke dubur. Itu bisa diberikan ketika kejangnya lebih dari 3 menit," ujarnya.
Baca Juga: Bukan Cuma Mitos, Para Ahli Beberkan Bahaya Nyata Melewatkan Sarapan
"Seandainya kejang pertama kali, wajib panggil bantuan, atau bawa ke IGD terdekat segera," tandas dr Rizky.
Artikel Terkait
Ingin Tawuran, Remaja di Tangsel Ngacir Saat Polisi Datang
Gubernur Kalteng Pimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 Tahun 2025
Ditemukan Mayat Pria di Puncak Gunung Ciremai: Diduga Sudah Meninggal 10 Hari
Bupati Shalahuddin Gelar Ramah Tamah SKPD Bersama Kajari Baru
Anggota DPRD Hasrat Sambut Baik Konsultasi Publik RPJMD Barito Utara