KALTENGLIMA.COM - Media sosial sempat diramaikan oleh template stories berisi imbauan tak memberi teh kepada balita. Terdapat foto resep dokter yang menyebut bahwa teh dapat menghambat penyerapan zat besi pada tubuh balita.
Template yang disebarkan oleh dr Jati Kusuma, SpA itu juga menyebut sejumlah manfaat dari zat besi untuk anak, mulai dari membantu perkembangan otak yang berkaitan dengan kecerdasan, kognitif, konsentrasi, dan IQ, meningkatkan imunitas, sumber energi otot untuk keterampilan motorik, hingga mencegah stunting.
"Mohon tidak memberikan teh kepada anak balita. Karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi yang dapat memicu anemia," tulis imbauan dalam foto tersebut.
Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka Pengeroyokan Matel, 6 Anggota Yanma Langsung Akan Disidang Etik Polri
Menanggapi unggahan itu, spesialis gizi klinik, dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, FINEM mengatakan jika pemberian teh kepada anak memang bisa mengganggu penyerapan zat besi yang baik. Anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang berisiko lebih besar mengalami anemia.
"Teh mengandung senyawa bernama tanin. Tanin ini dapat mengikat zat besi dalam makanan yang kita konsumsi, sehingga penyerapan zat besi dalam tubuh kita menjadi kurang," ucap dr Raissa kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Sebetulnya tubuh anak dan orang dewasa mempunyai respons sama terhadap kandungan tanin dalam teh. Namun, anak masih dalam proses pertumbuhan, sehingga lebih rentan mengalami anemia dan gangguan pertumbuhan.
Baca Juga: Terungkap Penyebab Sopir Mobil MBG Masuk SD dan Tabrak Siswa dan Guru
Sementara orang dewasa mempunyai respons dan kondisi tubuh lebih kuat dibandingkan anak saat minum teh usai makan. Karena itu, efek tanin pada orang dewasa tidak sama signifikannya pada anak, selama masih dikonsumsi dalam batas wajar.
"Hal ini juga berpengaruh terhadap kecerdasan IQ seorang anak. Selain itu anak-anak yang kekurangan zat besi juga biasanya lebih mudah terserang penyakit karena daya tahan tubuhnya lebih rendah," jelas dr Raissa.
Walau begitu, orang tua tak perlu menghindari pemberian teh sepenuhnya kepada anak. Menurut dr Raissa, teh masih bisa diminum anak jika tak diberi bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi.
Baca Juga: Indra Sjafri Pasang Badan Usai Timnas U-22 Tersingkir Dini di SEA Games 2025
Teh bisa diberikan pada anak setidaknya 1-2 jam setelah makan. Pemilihan jenis teh juga perlu dilakukan.
Artikel Terkait
Sempat Cedera ACL, Zohri Raih Perak di SEA Games 2025
Eric Garcia Ingin Pensiun di Barcelona usai Resmi Perpanjang Kontrak
KPK Berpeluang Tetapkan Seluruh Anggota Komisi XI sebagai Tersangka dalam Kasus Korupsi CSR BI–OJK
Pemprov Sumsel Pastikan Kepala Daerah Patuhi Larangan ke Luar Negeri Selama Nataru
Kandas di Fase Grup, Ini Hasil Indonesia di SEA Games