KALTENGLIMA.com - Tak dipungkiri, Mie instan, menjadi salah satu makanan paling banyak disukai orang dari berbagai kalangan.
Apalagi makanan ini siap saji dan pembuatannya yang cepat dan mudah. Umumnya, mie ini dijual bentuk kemasan.
Mie instan sendiri adalah mie yang telah dikukus dan dikeringkan (dalam keadaan matang). Kemudian mie akan dimasak atau direndam dalam air panas sebelum dimakan.
Baca Juga: Daftar Tim lolos ke Perempatfinal Piala Asia 2023
Beberapa pihak mengatakan mi instan bukanlah makanan sehat. Hal itu lantaran zat-zat yang terkandung dalam mi instan. Beberapa orang bahkan menganggap mi instan sebagai makanan berbahaya yang harus dihindari.
Sebagian besar mie instan mengandung tinggi natrium dan monosodium glutamat (MSG), yakni bahan tambahan makanan untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan.
Baca Juga: Dewan Harapkan Musrenbang Kecamatan Betul Memerhatikan Usulan Warga
Baca Juga: Ustaz Solmed Enggan Beberkan Jumlah Pajak yang Harus Dibayar Usai Pamer Kekayaan dan Dicolek DJP
Walaupun MSG aman untuk dikonsumsi, Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, membeberkan bahwa MSG berpotensi memiliki dampak terhadap kesehatan.
Menurut ahli Gizi Universitas Surabaya, Tri Kurniawati, sebaiknya makan mie instan tidak lebih dari 2 bungkus dalam seminggu.
"Mie instan juga bisa berbahaya bagi kesehatan, sebab dikarenakan dalam satu porsi mie instan biasanya mengandung lemak dan natrium yang tinggi, namun rendah serat, vitamin dan mineral. Pola konsumsi mie instan berpengaruh positif terhadap obesitas abdominal dan hiperkolesterolemia," ungkap Tri.
Baca Juga: Musrenbang Sinkronisasi dan Harmonisasi Usulan, Hermon : Miliki Makna Penting
Akan tetapi jika konsumsi mie instan dalam jumlah sedang, kemungkinan besar tidak akan menimbulkan efek kesehatan yang negatif.