KALTENGLIMA.COM - Sebuah video yang menyoroti potensi bahaya imunisasi bagi anak-anak telah tersebar di media sosial baru-baru ini.
Dalam video tersebut, diungkapkan bahwa imunisasi bisa berpotensi merusak sel dan DNA, yang dikhawatirkan dapat menyebabkan penyakit serius seperti autoimun dan meningitis.
Menyikapi kontroversi ini, dr. Prima Yosephine, M.K.M., Direktur Pengelolaan Imunisasi dari Kementerian Kesehatan RI, menegaskan bahwa narasi yang disampaikan dalam video tersebut sangat tidak akurat dan dapat menyesatkan masyarakat.
Baca Juga: Waspada! Minum Dengan Sedotan Plastik Ternyata Berisiko bagi Tubuh
Ia mengajak semua pihak untuk mencari informasi yang sahih dari sumber-sumber terpercaya seperti situs resmi Kementerian Kesehatan RI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), atau Centers for Disease Control and Prevention AS (CDC).
Dr. Prima menjelaskan bahwa imunisasi adalah hak setiap anak dan menjadi tanggung jawab negara, keluarga, serta masyarakat untuk memberikan perlindungan ini kepada anak-anak.
Dalam konteks program kesehatan masyarakat, pemberian imunisasi tidak memerlukan persetujuan informasi secara individu sebelumnya.
Baca Juga: Inilah Manfaat Jogging 30 Menit Setiap Hari Bagi Kesehatan
Namun, sebelum dilakukan imunisasi, orang tua atau sasaran imunisasi diberikan informasi yang jelas tentang jenis imunisasi yang akan diberikan.
Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.Trop Paed, Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI), menambahkan bahwa klaim tentang potensi kerusakan sel dan DNA akibat imunisasi sudah lama beredar, namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.
Tidak ada bukti yang meyakinkan yang menghubungkan imunisasi dengan kerusakan DNA, penyakit autoimun, atau meningitis.
Baca Juga: BPOM Imbau Masyarakat Hindari Makanan Ini Agar Terhindar dari Penyakit
Imunisasi sendiri adalah upaya untuk memberikan vaksin guna melindungi seseorang dari penyakit tertentu dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit menular di masa mendatang.