KALTENGLIMA.COM - Biasanya setelah melahirkan ada beberapa ibu yang kecenderungan meraskaan baby blues syndrome, yakni perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan.
Biasanya baby blues berlangsung selama beberapai, paling lama 2 minggu.
Baby blues ini sendiri adalah salah satu masalah psikologis yang umum terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Bahkan riset menyebutkan bahwa kondisi ini dialami oleh 60-70% para ibu baru di seluruh dunia.
Baca Juga: Tragis! Warga Jingah Ditemukan Tewas Diduga Dirampok
Namun, secara umum, depresi pascamelahirkan (PPD) lebih berbahaya dibandingkan baby blues. Berikut beberapa alasannya:
Durasi dan Intensitas Gejala:
Baby blues: Gejalanya ringan dan biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari hingga dua minggu setelah melahirkan.
Depresi pascamelahirkan: Gejalanya lebih parah dan dapat berlangsung selama beberapa bulan, bahkan hingga satu tahun setelah melahirkan.
Baca Juga: HUAWEI MateBook X Pro dan HUAWEI MateBook 14: Laptop Premium dengan Fitur Canggih
Dampak pada Ibu:
Baby blues: Gangguan emosional yang ringan, seperti mudah menangis, cemas, dan sulit tidur.
Depresi pascamelahirkan: Gangguan emosional yang lebih berat, seperti perasaan sedih yang mendalam, putus asa, kehilangan minat pada aktivitas yang disukai, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Depresi pascamelahirkan juga dapat menyebabkan gangguan fisik, seperti kelelahan kronis, perubahan nafsu makan, dan sakit kepala.
Baca Juga: Waspada! Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Masuk 10 Terburuk Dunia
Dampak pada Bayi: