KALTENGLIMA.COM - Saraf terjepit dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari, dengan salah satu gejala yang sering muncul adalah kesemutan.
Menurut spesialis ortopedi Siloam Hospitals, dr. S. Dohar AL Tobing, SpOT (K), penyebab umum saraf terjepit adalah keluarnya bantalan tulang belakang yang menekan kanal saraf.
Saraf yang menyalurkan impuls ke anggota tubuh ini bisa menyebabkan rasa pegal, nyeri, dan kesemutan saat tertekan. Tekanan ini juga mengurangi aliran darah ke saraf tersebut.
Baca Juga: Awas Kondom Mengandung Bahan Kimia Berbahaya yang Picu Kanker! Ini Kata Peneliti
"Rasa kesemutan ini bisa terasa seperti 'kesetrum'. Ada yang menyebutnya geringgingan atau kesemutan," ujar dr. Dohar.
Meskipun pijatan bisa memberikan rasa nyaman sementara, gejala biasanya akan kembali setelah pijatan berhenti. Ini merupakan ciri khas kesemutan atau nyeri akibat saraf terjepit.
Jika saraf terjepit tidak segera diobati, lama kelamaan kondisi ini bisa mempengaruhi fungsi motorik dan sensorik.
Baca Juga: Virus Oropouche Berpotensi Next Pandemi? Ini Kata Pakar
Penderita mungkin merasakan perbedaan sensasi antara anggota tubuh yang terkena dan yang tidak. Misalnya, kaki yang terkena mungkin terasa lebih tebal atau baal dibandingkan kaki yang normal.
dr. Dohar juga menjelaskan bahwa nyeri akibat saraf terjepit biasanya menyebar di sepanjang area saraf yang tertekan, membuat nyeri sulit dilokalisasi dengan spesifik.
"Nyeri saraf kejepit bisa terasa di seluruh kaki, dari atas hingga bawah, dan tidak seperti nyeri otot yang dapat dirasakan saat ditekan," tambahnya.
Baca Juga: Catat! Bagian Tubuh Ini yang Tak Perlu Sering-Sering Dibersihkan
Pengobatan untuk saraf terjepit bisa meliputi terapi konservatif atau pembedahan, tergantung pada tingkat keparahan. Diagnosis sering memerlukan pemeriksaan MRI untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.