KALTENGLIMA.COM - Korea Selatan sedang dalam keadaan siaga tinggi setelah terjadi lonjakan signifikan dalam jumlah pasien rawat inap akibat COVID-19. Otoritas kesehatan melaporkan bahwa peningkatan jumlah kasus ini terjadi di berbagai wilayah di seluruh negeri.
Berdasarkan data dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), sepanjang pekan pertama bulan Agustus, terdapat 861 orang yang dirawat di 220 rumah sakit di seluruh negeri.
Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak Februari tahun ini. Peningkatan jumlah pasien yang cukup drastis ini hanya terjadi dalam waktu satu bulan. Pada pekan kedua bulan Juli, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat sebanyak 148 orang.
Baca Juga: Wabah Mpox di Afrika Melonjak Lebih dari 100 Persen!
Angka tersebut kemudian naik menjadi 226 pasien pada pekan ketiga, dan melonjak menjadi 475 pasien pada pekan berikutnya. Pihak otoritas kesehatan memperkirakan tren peningkatan ini akan terus berlanjut hingga akhir Agustus.
Gelombang infeksi baru ini dipicu oleh varian KP.3, yaitu subvarian Omicron, yang dikenal dengan tingkat penyebarannya yang sangat cepat. Hingga akhir Juli, varian ini telah menyumbang 45,5 persen dari total kasus infeksi di Korea Selatan.
Dalam upaya untuk mengantisipasi dampak yang lebih parah, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk meningkatkan pengawasan terhadap warga lanjut usia dan kelompok berisiko tinggi lainnya. Pemerintah juga memastikan bahwa pasokan obat-obatan dan alat tes tetap tersedia dalam jumlah yang memadai.
Baca Juga: Gegara Wabah Demam Lassa 163 Orang Meninggal di Nigeria, Begini Kata Epidemiolog
Sebagai bagian dari langkah pencegahan tambahan, kampanye vaksinasi akan dilanjutkan pada bulan Oktober mendatang. Vaksinasi akan dilakukan secara gratis untuk kelompok berisiko tinggi guna meningkatkan perlindungan terhadap virus.
Kepala KDCA, Jee Young-mee, menyampaikan bahwa risiko infeksi saluran pernapasan cenderung meningkat selama musim panas. Lingkungan dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk dan meningkatnya interaksi sosial selama masa liburan dapat memperburuk situasi. Karena itu, penting untuk tetap mematuhi aturan kebersihan dasar.
Pemerintah Korea Selatan juga mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat guna mencegah penyebaran infeksi yang lebih luas.