KALTENGLIMA.COM - Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, telah menjadi ancaman kesehatan yang serius, terutama di Republik Demokratik Kongo, yang memiliki jumlah kasus tertinggi di Afrika. Anak-anak di negara tersebut banyak terjangkit Mpox, terutama melalui penularan di rumah (household transmission).
Berikut adalah cara penularan Mpox yang telah ditemukan oleh para ahli:
1. Penularan dari Manusia ke Manusia: Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, luka pada kulit, atau saluran pernapasan orang yang terinfeksi. Anak-anak yang tinggal bersama anggota keluarga yang terinfeksi rentan tertular.
Baca Juga: Undip Ungkap Tewasnya dr. Aulia Bukan Karena Bunuh Diri
2. Penularan dari Benda Sekitar: Virus Mpox dapat bertahan di benda-benda yang sering digunakan, seperti pakaian, tempat tidur, atau mainan yang terkontaminasi cairan tubuh atau material dari luka penderita.
3. Penularan dari Hewan ke Manusia: Mpox dapat menular dari hewan yang terinfeksi ke manusia, melalui gigitan atau kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dari hewan yang terinfeksi. Di daerah endemik, seperti di Republik Demokratik Kongo, kontak dengan hewan liar seperti primata atau tikus yang terinfeksi dapat menjadi sumber penularan.
4. Penularan Melalui Kehamilan: Ibu hamil yang terinfeksi Mpox dapat menularkan virus ini kepada janin yang dikandungnya, baik melalui plasenta atau selama proses persalinan.
Baca Juga: Tekanan Darah Kembali Normal, Apakah Masih Harus Konsumsi Obat Hipertensi?
5. Imunitas yang Rendah dan Malnutrisi: Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang mengalami malnutrisi lebih rentan terhadap penularan dan komplikasi Mpox.
Meskipun masyarakat di Kongo sering melakukan perkumpulan massal atau beribadah di gereja, hal ini tidak dianggap sebagai faktor utama dalam penyebaran Mpox, karena penularan lebih banyak terjadi dalam lingkungan rumah tangga.
Di Indonesia, pemerintah telah mengakui ancaman Mpox sebagai Penyakit Emerging Tertentu Berpotensi Wabah dan langkah-langkah pencegahan seperti memperketat pengawasan di pintu masuk negara dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, terutama dari negara-negara yang terjangkit seperti Republik Demokratik Kongo.