KALTENGLIMA.COM - Meluasnya penyakit gondongan yang menyerang ribuan anak di berbagai wilayah Indonesia diduga terjadi akibat cakupan vaksinasi yang rendah.
Menurut epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, gondongan yang ditularkan melalui percikan air liur dari mulut dan hidung bisa dicegah dengan vaksin MMR (campak, gondongan, dan rubella).
Ia menilai bahwa jika kasus ini masih terjadi, maka cakupan vaksinasi di wilayah-wilayah tersebut tidak optimal, serta program vaksinasi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Daun Ginseng: Lebih dari Sekadar Akar
Contoh kasus terjadi di SMPN 8 Tangerang Selatan, yang viral karena melakukan lockdown setelah banyak siswa terinfeksi cacar air dan gondongan.
Sebelum jumlah kasus tercatat, pihak sekolah meliburkan siswa dan melakukan disinfeksi pada 14 Oktober 2024.
Puskesmas setempat juga mengimbau agar sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh selama 14 hari mulai 17 hingga 31 Oktober 2024.
Baca Juga: Begini Cara Ampuh Sembuhkan Asma Secara Total
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan RI, gondongan adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, penghasil air liur yang terletak di bawah telinga.
Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyxovirus yang dapat menyebar melalui percikan ludah saat penderita batuk, bersin, atau kontak langsung. Infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi otak atau gangguan pendengaran.
Selain Tangerang Selatan, ribuan kasus gondongan juga ditemukan di Jakarta, Bandung, Cimahi, dan beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Kabupaten Malang, Kota Kediri, Banyuwangi, dan Jombang.
Baca Juga: 6 Manfaat Daging Bebek Untuk Kesehatan yang Tidak Disadari Banyak Orang Ini
Di Kota Sorong, Papua Barat Daya, enam anak juga dilaporkan mengalami pembengkakan pada rahang disertai demam.
Penyakit ini menyebar dengan mudah, terutama di wilayah berpenduduk padat. Dr. Ngabila Salama, praktisi kesehatan masyarakat, menyarankan anak yang terkena gondongan agar tetap berada di rumah hingga sembuh total, mengingat gondongan bisa menular melalui batuk, pilek, atau berbagi alat makan dengan penderita.
Meskipun sebagian besar kasus dapat sembuh dengan sendirinya, gondongan bisa menimbulkan komplikasi serius.