KALTENGLIMA.COM - Rambut rontok di usia 30-an sering menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak orang, terutama karena tahap kehidupan ini kerap dipenuhi berbagai tantangan seperti tuntutan karier, pilihan gaya hidup, dan stres kerja.
Kondisi ini, menurut Dr. Aseem Sharma, seorang dokter kulit di Mumbai, lebih umum terjadi daripada yang dibayangkan, dengan penyebab utama meliputi stres, faktor genetik, perubahan hormonal, dan pola hidup.
Dr. Sharma menjelaskan bahwa kehidupan pada usia 30-an sering kali menambah tekanan yang dapat memengaruhi kesehatan rambut. Stres kronis, ditambah perubahan hormonal alami seiring bertambahnya usia, bisa memicu kerontokan rambut dini atau bahkan alopecia. Oleh karena itu, deteksi dan pengelolaan sejak gejala awal sangat penting.
Baca Juga: Cacar Monyet Klade I Perdana Muncul di California AS, Warga Waspada
Pendekatan proaktif untuk menangani rambut rontok melibatkan kombinasi perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup. Dr. Sharma merekomendasikan perawatan non-invasif seperti QR678, peptida sintetis, faktor pertumbuhan autologus, penguat rambut, dan eksosom sebagai solusi untuk memulihkan kesehatan rambut secara alami.
Selain itu, tindakan ini sebaiknya dilengkapi dengan diet seimbang yang kaya zat besi, seng, dan vitamin untuk memperkuat rambut dari dalam.
Lebih lanjut, pendekatan holistik sangat diperlukan untuk pencegahan. Pemeriksaan rutin dengan dokter kulit, pengelolaan stres melalui meditasi atau mindfulness, dan pola hidup sehat secara keseluruhan dapat membantu menjaga rambut tetap sehat dan tebal hingga usia lanjut.
Baca Juga: Segudang Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan, Termasuk Panjang Umur
Mengatasi akar permasalahan sejak dini menjadi langkah penting untuk mencegah kerontokan yang lebih parah di masa depan.