KALTENGLIMA.COM - Penyalahgunaan ketamin menjadi perhatian serius di Indonesia, seiring dengan lonjakan distribusi obat ini ke fasilitas kesehatan dan apotek. Berdasarkan data dari “BPOM RI”, berikut adalah rinciannya:
Peningkatan Distribusi dan Penyalahgunaan
1. Distribusi ke fasilitas kesehatan kefarmasianmeningkat hingga 87 persen dalam satu tahun terakhir.
2. Penyaluran ke apotek naik lebih dari 200 persen.
Baca Juga: Simak Daftar Obat yang Harus Diwaspadai karena Dapat Merusak Ginjal
3. Sebanyak 65 apotek diduga menjual ketamin injeksi tanpa resep dokter, dengan 17 apotek dikenai sanksi pemberhentian izin operasional sementarakarena pelanggaran berat.
4. Jumlah vial ketamin yang terdeteksi meningkat drastis, dari 3 ribu vial pada 2022 menjadi sekitar 149 ribu botol pada 2024, menunjukkan kenaikan lebih dari 1.000 persen.
Penyebab Penyalahgunaan Ketamin
Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyebutkan beberapa faktor penyebab tren ini:
Baca Juga: Kenali Hubungan antara Golongan Darah dan Risiko Penyaki, Simak Penjelasan Lengkapnya!
- Pengalihan penyalahgunaan dari obat-obatan terlarang lainnya yang kini lebih ketat diatur.
- Ketamin memberikan efek halusinasi, euforia, dan sensasi "high", sehingga menarik bagi pelaku penyalahgunaan, terutama di kalangan generasi muda seperti Gen Z (usia 20-an tahun).
- Penyalahgunaan ketamin sering terjadi di:
- Proses tato, digunakan sebagai anestesi.
- Lingkungan rekreasional seperti diskotik, untuk efek relaksasi dan energi tambahan.