Pemerintah juga diimbau untuk meningkatkan pengawasan distribusi produk babi dan memperkuat langkah pencegahan melalui sanitasi alat dan transportasi terkait babi.
Wabah ASF mengancam keberlanjutan peternakan babi di Indonesia, terutama di daerah dengan konsumsi tinggi seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur. Tanpa vaksin atau obat, langkah utama adalah pencegahan dan pengendalian penyebarannya.