KALTENGLIMA.COM - Sejumlah makanan diketahui dapat berdampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi secara terus menerus dan berlebihan. Bahkan sejumlah makanan bisa memangkas waktu hidup dan membuat seseorang lebih cepat meninggal dunia.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan para ahli di Michigan University, mereka mendapati makanan ultra proses atau ultra processed food (UPF) sangat berdampak pada kualitas hidup seseorang dalam jangka panjang.
Studi itu melibatkan sekitar lebih dari 5.800 warga Amerika dan menganalisis mereka berdasarkan apa yang dikonsumsi. Hasilnya, makanan ultra proses dan cepat saji seperti hotdog, burger, pizza, bisa memangkas waktu hidup
Baca Juga: Gagal di Pilkada Batu, Kris Dayanti Siap Aktif Lagi di Industri Musik
“Temuan kami menunjukkan bahwa perubahan kecil dalam pola makan menawarkan strategi yang layak dan ampuh untuk mencapai manfaat kesehatan dan lingkungan yang signifikan, tanpa memerlukan perubahan pola makan yang dramatis," kata Dr Olivier Jolliet, pemimpin studi tersebut dikutip dari Daily Mail.
Hotdog dikatakan sebagai makanan terburuk, karena dapat mengurangi waktu hidup sebanyak 36 menit. Selain itu sarapan cepat saji disebut bisa memangkas waktu hidup sebanyak 13,6 menit.
Kekhawatiran juga muncul atas pemanis buatan seperti aspartam yang digunakan dalam soda bebas gula, yang dapat mengurangi 12 menit waktu hidup, usai penelitian pada hewan menunjukkan konsentrasi tinggi meningkatkan risiko kanker.
Baca Juga: Peredaran Uang Palsu di UIN Makassar Terbongkar, Polisi Lakukan Investigasi
Kabar baiknya, konsumsi makanan seperti kacang-kacangan, polong-polongan, makanan laut, buah-buahan, dan sayuran, di sisi lain, mempunyai efek positif pada kesehatan. Mengganti 10 persen asupan kalori harian dari daging sapi dan daging olahan menjadi campuran buah-buahan, polong-polongan, kacang-kacangan, makanan laut pilihan, dan sayuran berdampak pada tambahan 48 menit hidup sehat per hari.
"Apakah itu metrik utama yang akan memberi tahu Anda dengan tepat apa yang harus dimakan besok dan sepenuhnya menentukan harapan hidup Anda? Tidak," ujar Dr Olivier.
"Namun, itu adalah metrik yang berguna yang dapat membantu Anda membuat pilihan yang lebih tepat dan membuatnya lebih mudah untuk mengidentifikasi dan membuat perubahan kecil yang memadai dalam pola makan kita," tandasnya.
Baca Juga: Empat Makanan Indonesia Ini Masuk World 100 Best Food Versi Taste Atlas, Apa Saja?
Artikel Terkait
Bos BI Beberkan Biang Kerok Rupiah Melorot sampai Rp16.000
Hukuman Mati Mengancam Oknum Polisi Palangka Raya, Ini Penyebabnya
Fix! Remake Korea dari "Secret" Dibintangi Do Kyung Soo dan Won Jin Ah Dikonfirmasi Akan Tayang Perdana Januari
Polisi Pengawal Wisatawan Dibebastugaskan Usai Terobos Kemacetan Puncak Bogor
6 Cara Alami Menaikkan Trombosit Bagi Penderita Demam Berdarah