KALTENGLIMA.COM - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang bayi yang dilaporkan meninggal setelah menangis selama dua jam, yang dikaitkan dengan penerapan metode sleep training atau pelatihan tidur.
Dalam video tersebut, tampak bayi malang itu menangis cukup lama sebelum akhirnya ditemukan dalam posisi tengkurap.
Meski sumber video yang viral ini belum dapat dipastikan, insiden serupa pernah terjadi di China pada tahun yang sama.
Baca Juga: Benarkah Makan Durian Berbahaya untuk Kolesterol? Ini Kata Ahli dari IPB
Di sana, sebuah perusahaan yang menawarkan layanan konsultasi pengasuhan anak menjadi sorotan setelah seorang bayi berusia 3 bulan ditemukan meninggal setelah diterapkan metode tidur tengkurap, yang diajarkan oleh konsultan perusahaan tersebut.
Kasus ini membuat Lembaga Pengawas Shanghai membuka penyelidikan terhadap perusahaan tersebut.
Menurut laporan dari Global Times, kejadian itu bermula saat ibu bayi tersebut mencoba mengajarkan anaknya tidur tengkurap di bawah bimbingan seorang konsultan melalui grup WeChat.
Baca Juga: Doyan Makan Durian Tapi Bikin Darah Tinggi? Simak Tipsnya
Meskipun ibu bayi itu merasa khawatir anaknya bisa saja mati lemas, ia mengikuti saran dari konsultan tersebut yang menganggap cara tersebut dapat membantu bayi tidur lebih baik.
Dua jam setelah ibu tersebut meminta panduan melalui grup tersebut, bayi itu ditemukan tidak bernapas.
Kejadian ini memicu perhatian kembali terhadap metode sleep training. Menurut Sleep Foundation, sleep training adalah latihan yang bertujuan mengajarkan bayi tidur sendiri tanpa bantuan orang tua atau pengasuh.
Baca Juga: Makanan Penyebab Perut Buncit, Nomor 6 Sering Kali Jadi Pilihan Sehari-hari
Metode ini bertujuan agar bayi bisa tidur lebih nyenyak dalam waktu yang lebih lama, yaitu sekitar 9-12 jam dalam semalam. Dengan tidur yang cukup, bayi menjadi lebih sehat dan lebih bahagia pada siang harinya.
Terdapat berbagai metode