KALTENGLIMA.COM - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Taruna Ikrar, memberikan tanggapan terkait penarikan sukarela produk Effaclar Duo Dual Action Benzoyl Peroxide Acne Spot Treatment oleh La Roche-Posay di Amerika Serikat akibat terdeteksi adanya kontaminasi benzena.
Taruna menyatakan bahwa BPOM akan melakukan pengujian serta penelusuran lebih lanjut terhadap laporan tersebut untuk memastikan apakah produk yang beredar di Indonesia berasal dari batch dan jalur distribusi yang sama dengan produk yang ditarik di Amerika Serikat.
Ia menegaskan bahwa langkah-langkah yang akan diambil oleh BPOM akan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Baca Juga: Susah Buang Air Besar saat Puasa? Kenali Penyebab dan Tips Mengatasinya
Namun, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai keterkaitan antara produk yang telah ditarik di Amerika Serikat dengan produk yang saat ini beredar di pasar Indonesia.
Di sisi lain, pihak La Roche-Posay Indonesia memberikan klarifikasi bahwa produk yang dipasarkan di Indonesia berbeda dengan produk yang ditarik di Amerika Serikat.
Dalam pernyataan resminya, perusahaan menjelaskan bahwa seluruh produk kosmetik La Roche-Posay yang tersedia di Indonesia tidak mengandung benzoyl peroxide.
Baca Juga: Rekomendasi Hidangan Bergizi untuk Ibu Menyusui Saat Berbuka Puasa
Hal ini dikarenakan regulasi ASEAN Cosmetic Directive serta aturan produk kosmetik di Indonesia secara tegas melarang penggunaan benzoyl peroxide dalam produk kosmetik.
Lebih lanjut, La Roche-Posay Indonesia menegaskan bahwa produk yang dijual di Indonesia adalah Effaclar Duo+M, yang berbeda dengan Effaclar Duo Dual Action Benzoyl Peroxide Acne Spot Treatment yang ditarik di Amerika Serikat.
Dengan demikian, produk yang beredar di Indonesia dipastikan tetap aman untuk digunakan oleh konsumen.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Ini Bahaya Kurang Zat Besi bagi Tumbuh Kembang Anak
Sementara itu, La Roche-Posay di Amerika Serikat menyatakan bahwa kandungan benzena dalam produk yang ditarik hanya ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil.
Perusahaan meyakini bahwa dalam kadar yang minimal, kontaminasi tersebut tidak menimbulkan risiko bagi para pengguna.