Orang Tua Wajib Tahu! Ini Bahaya Kurang Zat Besi bagi Tumbuh Kembang Anak

photo author
- Selasa, 18 Maret 2025 | 05:04 WIB
Ilustrasi Zat Besi (Foto : shutterstock)
Ilustrasi Zat Besi (Foto : shutterstock)

 

KALTENGLIMA.COM - Zat besi merupakan nutrisi esensial yang berperan penting dalam perkembangan otak dan pertumbuhan fisik anak. Pemenuhan zat besi yang cukup sangat diperlukan untuk mendukung daya pikir optimal.

Dalam acara bertajuk Optimalkan Zat Besi Si Kecil, Dukung Kepintaran Generasi Maju yang diselenggarakan oleh SGM, Dr. dr. Dian Novita Chandra, M.Gizi, seorang dokter gizi, menjelaskan bahwa zat besi memiliki peran krusial dalam proses mielinisasi, yaitu pembentukan selaput saraf di otak.

Proses ini berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan otak dalam menerima informasi dan mendukung perkembangan kemampuan belajar anak.

Baca Juga: Pentingnya Memvalidasi Perasaan Anak, Ini Alasan yang Perlu Diketahui Orang Tua

Kekurangan zat besi dapat menghambat proses mielinisasi, yang berdampak pada penurunan daya konsentrasi serta prestasi akademik.

Selain itu, zat besi juga memiliki fungsi penting dalam proses pengangkutan oksigen ke seluruh sel tubuh.

Dengan asupan zat besi yang cukup, sel-sel tubuh dapat bekerja secara optimal, sehingga anak tetap aktif, berenergi, dan siap belajar serta bereksplorasi.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Campak di Eropa Capai Rekor Tertinggi dalam 25 Tahun

Kebutuhan zat besi pada anak bervariasi sesuai dengan usia. Anak berusia 1-3 tahun membutuhkan sekitar 7 mg zat besi per hari, sementara anak usia 4-6 tahun memerlukan 10 mg per hari.

Sayangnya, banyak anak di Indonesia masih belum mendapatkan asupan zat besi yang cukup dari makanan sehari-hari, yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Zat besi sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat besi heme berasal dari sumber hewani seperti daging merah, unggas, dan ikan.

Baca Juga: Terbukti Secara Ilmiah, Minuman Ini Dapat Mengurangi Risiko Demensia

Jenis ini lebih mudah diserap oleh tubuh, bahkan 2-3 kali lebih baik dibandingkan dengan zat besi non-heme.

Sementara itu, zat besi non-heme ditemukan dalam makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X