KALTENGLIMA.COM - Seorang wanita di Tangerang Selatan membagikan ceritanya yang pernah mengalami gangguan liver atau hati. Wanita dengan nama Villda itu didiagnosis pada 2022 di usianya yang baru 21 tahun. Awal gejalanya yaitu berupa mual dan lemas. Menurutnya, Villda mengira dirinya 'masuk angin' biasa. Namun, kondisinya semakin memburuk, nafsu makan hilang, tubuh terasa lemas, bahkan selalu muntah saat makan.
"Di situ ketahuan badan dan mata berubah jadi kuning. Diagnosis awal hepatitis, tapi semuanya negatif," ucapnya.
Kondisinya semakin memburuk, sampai mengalami ruam gatal pada seluruh badan, warna urine kuning pekat, dan tubuh semakin lemah.
Baca Juga: Do Kyung Soo Akan Merilis OST untuk Drama Resident Playbook
Mengutip dari Cleveland Clinic, liver adalah organ yang menjalankan banyak fungsi penting dalam tubuh, salah satunya menyaring racun dari darah. Namun demikian, liver rentan terhadap racun yang diprosesnya. Terlalu banyak racun bisa membebani sumber daya dan kemampuan hati untuk berfungsi. Hal ini bisa terjadi sementara atau dalam jangka waktu yang lama.
Biasanya, penyebab umum penyakit hati atau liver kronis, seperti infeksi virus, keracunan racun, dan kondisi metabolik tertentu. Liver mempunyai kekuatan regeneratif yang hebat, tetapi ketika terus bekerja bisa membebaninya dan berujung mengalami kerusakan.
Penyakit hati kronis sendiri berkembang melalui empat tahap, yakni:
- Hepatitis
- Fibrosis
- Sirosis
- Gagal hati
Baca Juga: Serangan Israel ke Jaur Gaza Utara Tewaskan 44 Orang
Gejala Penyakit Liver
Penyakit hati atau liver kronis sering kali tidak menimbulkan gejala jika masih ditahap awal. Namum, kadang-kadang penyakit ini dimulai dengan hepatitis akut. Misalnya, ketika terkena infeksi fase kronis, pasien mungkin akan mengalami gejala seperti demam, sakit perut, atau mual dalam waktu singkat sementara sistem kekebalan tubuh bekerja untuk mengalahkan infeksi tersebut. Jika berhasil, penyakit ini tidak akan menjadi infeksi kronis. Namun sebaliknya, jika tidak berhasil beberapa gejala yang muncul bisa meliputi :
- Nyeri perut bagian atas.
- Mual atau kehilangan nafsu makan.
Kelelahan dan malaise (merasa lelah dan sakit secara umum).
Gejala Penyakit Liver Stadium Lanjut
Saat lebih banyak gejala yang dirasakan, artinya fungsi hati mulai menurun. Hal ini terjadi pada penyakit hati stadium lanjut. Salah satu efek samping pertama yaitu aliran empedu terhenti di saluran empedu. Organ hati tidak lagi memproduksi atau menyalurkan empedu secara efektif ke usus halus. Sebaliknya, empedu mulai bocor ke aliran darah. Hal ini menyebabkan gejala-gejala tertentu, termasuk:
- Penyakit kuning (muncul warna kuning pada bagian putih mata dan kulit).
- Urine berwarna kuning gelap.
- Feses atau tinja berwarna terang.
- Kesulitan pencernaan, terutama yang mengandung lemak.
- Penurunan berat badan dan kehilangan otot.
- Napas berbau tak sedap.
- Gangguan otak ringan (ensefalopati hepatik).
- Pruritus (kulit gatal, tetapi tanpa ruam yang terlihat).
Baca Juga: Ribuan CPNS Mengundurkan Diri, Legislator DPR Sarankan Pemerintah Lakukan Evaluasi
Seiring berkembangnya penyakit liver, hal itu bida mempengaruhi aliran darah, hormon, dan gizi. Hal tersebut bisa muncul dalam berbagai cara, seperti terlihat gejala pada kulit dan kuku, yakni:
- Kuku yang terkelupas.
- Titik-titik merah kecil pada kulit (petekie).
- Benjolan kuning dari timbunan lemak pada kulit atau kelopak mata.
- Mudah berdarah atau memar.
- Telapak tangan merah.
Tak hanya itu, akan terlihat tanda-tanda cairan bocor dari pembuluh darah dan terkumpul di dalam tubuh, seperti:
- Perut bengkak (asites).
- Pergelangan kaki, kaki, tangan, dan wajah - bengkak (edema).
Kemudian, gejala penyakit liver pada wanita bisa meliputi:
- Menstruasi tidak teratur.
- Infertilitas pada wanita.