KALTENGLIMA.COM - Gejala diabetes sering kali dianggap sepele, padahal penyakit ini membawa risiko tinggi yang dapat berujung pada komplikasi fatal. Biasanya, diabetes kerap dijuluki sebagai silent killer karena berkembang perlahan tanpa disadari. Keluhan karena diabetes tidak hanya terasa pada siang hari. Tidak sedikit pengidap diabetes yang mengalami gejala khas di malam hari, baik menjelang tidur maupun saat beraktivitas malam. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai tanda-tanda diabetes yang muncul di malam hari sehingga penanganan bisa dilakukan sedini mungkin. Mengutip dari Times of India, beberapa gejala yang perlu menjafi perhatian, yaitu :
1. Sering Buang Air Kecil
Salah satu cara tubuh membuang kelebihan gula atau zat sisa adalah melalui urine. Saat kadar gula dalam darah berlebihan, ginjal akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkannya dari tubuh, yang kemudian membuat kandung kemih menjadi lebih aktif. Sehingg, mungkin harus bolak-balik ke kamar mandi di malam hari. Kondisi ini dikenal sebagai nokturia.
2. Berkeringat di Malam Hari
Gangguan metabolisme pada diabetes bisa merangsang kelenjar keringat secara berlebihan, sehingga menyebabkan keringat berlebih. Berdasarkan penelitian, sekitar 84 persen pengidap diabetes mengalami keringat berlebih (hiperhidrosis) akibat fluktuasi kadar glukosa yang ekstrem.
Baca Juga: Berapa Lama ASI Dapat Bertahan? Ini Cara Menyimpan dan Mencairkannya
3. Tenggorokan Kering
Tenggorokan yang terasa kering dan perih di malam hari dapat disebabkan oleh dehidrasi akibat seringnya buang air kecil. Mulut kering juga umum terjadi pada pengidap diabetes karena kadar gula darah yang tinggi. Ketika kadar glukosa tidak terkontrol, tubuh cenderung memproduksi air liur lebih sedikit, yang menyebabkan mulut kering. Siklus minum air yang berulang dan sering ke toilet ini dapat membuat penderita diabetes kesulitan tidur.
4. Rasa Lapar Setelah Makan Malam
Diabetes bisa menyebabkan rasa lapar yang berlebihan, dengan seseorang merasa terus ingin makan meskipun sudah kenyang. Kondisi ini disebut dengan hiperfagia diabetik atau polifagia. Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan insulin yang mengganggu proses pengubahan gula menjadi energi, sehingga tubuh tetap merasa lapar meski sudah mengonsumsi makanan.