Tidur berfungsi untuk mengistirahatkan tubuh, memulihkan diri, dan membuat tubuh lebih segar untuk menjalani aktivitas keesokan harinya. Namun, jika merasakan tidur terganggu atau merasa tidak cukup tidur, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental di kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Kabar Duka : Musisi Gustiwiw Meninggal Dunia
Gangguan tidur merupakan gejala umum dari kanker otak atau tulang belakang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh perubahan fisik, efek samping dari pengobatan, atau kecemasan terkait kanker.
Jika gejala seperti itu muncul, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat serta cepat. Mendiagnosis diri sendiri atau self diagnose bisa memperlambat penanganan yang bisa berisiko fatal.
3. Perubahan Sakit Kepala saat Berpindah Posisi Tidur
Sakit kepala dapat menjadi gejala dari berbagai penyakit, salah satunya kanker otak. Jika sering mengalami sakit kepala yang berbeda dan rasa nyeri berubah saat berpindah posisi, wajib diwaspadai.
Baca Juga: Playoff MPL Indonesia Season 15 : RRQ Hoshi Susul ONIC ke MSC 2025 EWC
Ahli Onkologi Saraf dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSK) Lauren Schaff, salah satu faktor yang menyebabkan sakit kepala merupakan penumpukan tekanan.
"Jika Anda mengidap kanker otak dan berbaring sepanjang malam, tekanan akan lebih tinggi daripada saat dalam posisi duduk tegak," terang Schaff.
"Kanker otak tidak akan muncul dengan satu kali sakit kepala yang berlangsung selama beberapa jam dan tidak pernah kambuh lagi. Selain itu banyak orang dengan gangguan sakit kepala primer yang menyebabkan mereka mengalami sakit kepala yang sering," lanjutnya.
Baca Juga: Wabup Murung Raya Tutup Turnamen Domino KNPI, Ini Harapannya
Schaff mengingatkan jangan selalu menganggap remeh sakit kepala jika intensitasnya semakin memburuk, terutama disertai gejala neurologis. Gejala ini bisa terjadi sebab otak mengendalikan segala sesuatu dalam tubuh, mulai dari ucapan, cara berjalan, ingatan, hingga emosi.
Sakit kepala akibat kanker otak sering disertai dengan gejala neurologis lainnya, seperti:
- Kebingungan.
- Sulit berbicara.
- Mati rasa atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh.
- Tidak mampu mengikuti perintah sederhana.
- Sulit memahami orang lain.
- Susah berjalan, menyeret kaki, dan jarang antar kaki sangat jauh.
Baca Juga: Pj Bupati Indra Gunawan Resmi Melantik Ersa Sriwardana Jadi Penjabat Kepala Desa Datai Nirui