KALTENGLIMA.COM - Penyakit jantung yang sebelumnya lebih banyak menyerang kelompok usia lanjut, kini mulai banyak ditemukan pada anak muda, termasuk mereka yang masih berusia di bawah 25 tahun.
Perubahan tren ini sangat berkaitan dengan pola hidup yang dijalani sehari-hari.
Berdasarkan informasi dari Healthline pada 22 Juni 2025, berbagai masalah kardiovaskular seperti serangan jantung, henti jantung, hingga kardiomiopati atau lemahnya otot jantung, sangat dipengaruhi oleh gaya hidup.
Baca Juga: Teh Hijau vs Kopi Hitam, Mana yang Lebih Ampuh Turunkan Berat Badan?
Salah satu kebiasaan buruk yang berkontribusi besar adalah kurangnya aktivitas fisik. Gaya hidup yang pasif dan minim gerakan dapat menyebabkan sirkulasi darah terganggu, melemahkan otot jantung, serta memicu peningkatan berat badan.
Duduk terlalu lama juga dapat menimbulkan peradangan pada pembuluh darah arteri, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Untuk menghindari kondisi ini, sangat disarankan untuk rutin berolahraga dan menambah aktivitas fisik ringan dalam keseharian seperti berjalan kaki, lebih sering berdiri, atau memilih tangga dibanding lift.
Baca Juga: Tersiksa karena Sembelit? Ini Rekomendasi Makanan Pelancar Alami
Selain itu, pola makan yang tidak seimbang menjadi pemicu lain. Banyak anak muda yang terbiasa mengonsumsi makanan cepat saji dan olahan, padahal pola makan seperti ini sangat tidak ideal untuk kesehatan jantung.
Disarankan untuk lebih memilih makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan daging rendah lemak, termasuk unggas, ikan, serta produk susu rendah lemak.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah pengelolaan stres. Kesehatan mental memiliki hubungan erat dengan kesehatan jantung.
Baca Juga: Gejala Kolesterol Jahat yang Bisa Dialami Meski Tubuh Kurus
Kondisi seperti stres berat, kecemasan, dan depresi yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko gangguan jantung dan stroke.