KALTENGLIMA.COM - Masih banyak yang beranggapan bahwa hanya orang bertubuh gemuk yang berisiko mengalami kolesterol tinggi, padahal kenyataannya, individu dengan tubuh kurus juga dapat memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Persepsi bahwa tubuh langsing selalu berarti sehat adalah pandangan keliru yang bisa menyesatkan. Kolesterol sendiri merupakan sejenis lemak yang secara alami dihasilkan oleh tubuh dan juga diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Jenis kolesterol terbagi menjadi dua, yaitu kolesterol jahat atau LDL dan kolesterol baik atau HDL. Ketika kadar LDL dalam tubuh meningkat, risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi akan tetap ada, tanpa memandang apakah seseorang kurus atau gemuk.
Baca Juga: Tiga Langkah Mudah untuk Mengatasi Gejala PCOS
Beberapa penyebab kolesterol tinggi pada orang kurus meliputi pola makan yang tinggi lemak jenuh, seperti konsumsi makanan cepat saji, gorengan, dan jeroan, kurangnya aktivitas fisik karena gaya hidup yang pasif, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, faktor keturunan, stres berkepanjangan, serta adanya gangguan metabolisme atau fungsi hati.
Meski kolesterol tinggi sering tidak menunjukkan gejala yang spesifik, beberapa tanda seperti mudah lelah, rasa kantuk berlebihan meski telah cukup tidur, nyeri atau tekanan pada dada, kesemutan di tangan dan kaki, napas pendek saat melakukan aktivitas ringan, tekanan darah tinggi, serta kaki dan tangan yang terasa dingin akibat sirkulasi darah yang terganggu bisa menjadi sinyal awal.
Dalam beberapa kasus, penumpukan kolesterol juga bisa terlihat melalui munculnya benjolan kekuningan di sekitar kelopak mata yang disebut xanthelasma. Namun, pemeriksaan darah secara rutin tetap menjadi cara paling akurat untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh.
Baca Juga: Rutin Makan Tempe? Ini Dampak Positifnya untuk Tubuh
Individu bertubuh kurus sering kali merasa aman dan mengabaikan pentingnya menjaga pola makan dan gaya hidup sehat karena mengira mereka bebas dari risiko kolesterol tinggi.
Padahal, konsumsi lemak jahat yang lebih tinggi daripada lemak sehat, kebiasaan mengandalkan makanan instan, minimnya asupan sayur dan buah, kurang bergerak, riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, atau penyakit tertentu yang memengaruhi metabolisme lemak dapat memicu peningkatan kadar kolesterol, bahkan pada orang yang tampak kurus sekalipun.
Oleh karena itu, berat badan bukan satu-satunya indikator kesehatan jantung maupun kadar kolesterol.
Baca Juga: Jangan Salah! Ini Beda Batuk TBC dan Alergi Menurut Ahli Paru
Untuk menjaga kadar kolesterol tetap dalam batas normal, orang kurus pun dianjurkan melakukan beberapa langkah pencegahan, antara lain memeriksakan kadar kolesterol secara berkala sejak usia 20 tahun, mengurangi makanan berlemak dan cepat saji, memperbanyak konsumsi serat dari sayur, buah, dan biji-bijian, serta memilih sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, dan ikan berlemak.
Artikel Terkait
Lima Nutrisi Ini Bantu Cegah Pikun saat Usia Lanjut
Cegah Gigi Rusak dengan Konsumsi Makanan Sehat Ini
Waspadai Gejala Kolesterol Tinggi yang Muncul Saat Bangun Tidur
Jangan Salah! Ini Beda Batuk TBC dan Alergi Menurut Ahli Paru